Sabtu, 29 Mei 2010

Ragam Pungutan dana Sekolah SMPN 2 talaga di Era Sekolah Gratis

Majalengka
pemerintah telah mencanangkan pendidikan dasar gratis mulai 2009. Sasarannya adalah pada sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah, serta sekolah menengah pertama atau madrasah tsanawiyah terutama yang negeri. Seiring dengan kebijakan tersebut, pihak sekolah dilarang untuk memungut dana dari siswa.
Meski pemerintah menjanjikan sekolah gratis, faktanya masih ada sekolah negeri yang menarik dana dari orangtua/wali murid. Agar tampak lebih santun, penarikan dana dari masyarakat itu pun 'dibungkus' dengan bahasa-bahasa yang halus. Dengan dalih apa saja penarikan dana dari masyarakat itu?hal itu terjadi di SMPN 2 TALAGA yang berlokasi di desa lampuyang kecamata talaga kabupaten majalengka
Masih adanya sejumlah pungutan dana kepada orang tua siswa di SMPN 2 TALAGA MASIH diberlakukan bagi seluruh siswa dari keluarga kurang mampu, kendati telah ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), ditengarai dapat memicu adanya anak usia pendidikan dasar itu yang terancam putus studi (drop out/DO).
Hasil pantauan tim liputan , menunjukkan sejumlah permasalahan akibat pungutan tambahan berbagai dana kepada orang tua siswa bagi pelajar SD dan SMP itu, di sekolah-sekolah salah satunya SMPN2 talaga . sementara menurut kepala SMPN2 talaga djohan makmun saat di temui berdalih bahwa pungutan senilai 30.000 berdasarkan musyawarah dengan orang tua siswa yang di undang oleh komite sekolah dana tersebut akan digunakan untuk kegiatan resepsi kenaikan kelas dan pihak sekolah hanya pengetahui itu semua hasil dari musyawarah antara komite dengan orang tua siswa “tandasnya”
Sedangkan menurut h endang komite sekolah SMPN 2 talaga saat di hubungi lewat telepon membenarkan “pungutan dana tersebut untuk kegiatan kenaikan kelas serta pungutan itu hasil dari musyawarah dengan orang tua siswa dan sudah di anggap beres atau tidak ada masalah karena sudah ada beberapa wartawan yang datang dan membereskanya’ namun ketika ditanya beresnya cara apa dan dan prosesenya seperti apa komite diam tak menjawab”(adin)
.

Senin, 24 Mei 2010

WARGA DESA SUKAWANA PERBAIKI TANGGUL SUNGAI CIMANUKYANG RAWAN JEBOL

Majalengka

Sejumlah titik tanggul saluran irigasi sungai cimanuk beberapa wilayah di kabupaten majalengka jawa barat berpotensi jebol hal ini terjadi di desa sukawana kecamatan kertajati kabupaten majalengka
Sebagai antisipasi warga desa berbondog bondong menperbaiki tanggul yang sudah jebol beberapa waktu lalu
menurut H wawan gusnawan selaku tokoh masyrakat desa sukawana mengatakan
Selain melakukan perbaikan sementara, dengan material seadanya dengan mengajak seluruh masyyarakat untuk bersama-sama melakukan antisipasi terhadap tanggul.yang jebol tak jauh dari desanya
lebih lajut H wawan G menjelaskan
jika curah hujan yang tinggi di wilayah desa sukawana
menyebabkan debit air meningkat. Tanggul yang tidak permanen itu pun tak mampu ditahan, hingga jebol dan memutuskan tanggul permanent.
Belum ditanganinya tanggul sungai cimanuk yang melewati desa sukawana yang jebol membuatwarga sekitar aliran sungai cimanuk menjadi waswas.gotong royyong antisipasi banjir warga masarakat desa sukawana yang jarak tempuh ke lokasi tangguul jebol mencapai 2km dari blok desa. Tanggul yang jebol itu ada di dua lokasi yakni di dekat blok bugel dan blok keman kedua lokasi tersebut dipastikan rawan jebol adapun yang sudah terjadi jebol beberapa waktu lalu mencapai 250 meter. sekarang kami melakukan perbaikan dengan cara darurat sekalipun. Kondisinya masih sama dengan saat pertama jebol. Itu yang bikin kami waswas.”ujarnya
H wawan gusnawan salah seorang tokoh masyarakat siap membantu desa serta memajukan desa dalam pembangunan. Jebolnya tanggul di wilayah desa sukawana tidak terlepas dari patauan muspika dan mengarahkan kepada wilayah sugai cimauk terutama desa sukawana untuk siaga dan antisipasi karena beberapa waktu yang lalu tanggul sudah jebol dan megakibatkan ratusan hektar sawah serta pemukiman warga desa payindangan terendam lebih dari 300 kepala keluarga terpaksa di ungsikan sementara, tanggul yang jebol di desa sukawana dampak bajirnya ke desa panyindagan kecamatan jatitujuh kerugian pun di taksir ratusan juta rupiah
sementara menurut Hj N saroh kepala desa sukawana saat ditemui megakui bahwa didesa sukawana rawan tanggul jebol kerena kurang permanennya tanggul cimanuk yang tak jauh dari desa dan menjadi kekawatiran warga akan terjadinya jebol. Berkat kerjasama dengan masyarakat yang antusias dalam melakukan perbaikan dengan alat seadanya menggnakan karung yang di isi dengan material tanah dan di tumpukan sebagai anttisipasi warga karena sudh jera dengan jebolnya tanggul. Kami berharap pada pemerintah agar segera melakukan perbaikan tanggul secara permanen karena beberapa titik tanggul sungai cimanuk ada yang rawan jebol, tapi kami tetap melakukan berbagai antisipasi, mengawasi ketika hujan deras. Menyikapi terjadinya bencana jebol tanggul kami atasnama desa siap siaga dalam betuk apapun “ujarnya”

Tanggul di desa sukawana jebol Majalengka

Banjir yang melanda tiga desa di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jabar, akibat tanggul Sungai Cimanuk di Desa Sukawana jebol, Sabtu mulai surut dan aktifitas masyarakat sudah mulai normal kembali.

Camat Jatitujuh Saleh S sos yang dihubungi, mengatakan sejak Jumat (21/5) pukul 23.00 WIB air sudah mulai surut, namun warga belum berani pulang ke rumah masing-masing karena takut cuaca memburuk dan air kembali naik lagi.

"Meski air mulai surut, namun malam warga memilih tidur di
tenda-tenda pengungsian karena takut cuaca memburuk dan banjir kembali
datang,".

Hujan sempat mengguyur Majalengka serta ratusan rmah terendam serta hampir150 H sawah terendam
Setelah dipastikan aman, lanjut Saleh, mulai pagi warga mulai
kembali pulang ke rumah masing-masing dan kembali beraktifitas.
Berdasarkan pantauan, sebagian besar warga mulai membersihkan rumahnya dari sisa banjir semalam seperti mengepel lantai dan membersihkan sampah-sampah yang tersangkut di pekarangan rumah akibat terbawa arus banjir.
Sementara anak-anak sudah bisa berangkat sekolah dan para petani
kembali membenahi tanamannya yang rusak oleh banjir.
Bahkan kata Saleh, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit akibat
banjir semalam dari pihak Dinas Kesehatan langsung melakukan
pengasapan (fogging) ke rumah-rumah penduduk dan tempat yang dianggap
rawan bersarangnya sumber penyakit dan nyamuk.
Mengenai tanggul yang jebol, Saleh menyerahkan penanganannya kepada
pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk karena panjangnya
tanggul yang jebol sehingga untuk memperbaikinya membutuhkan alat
berat.
"Tanggul yang jebol mencapi 60 meter dan untuk memperbaikinya
dibutuhkan alat berat. Kami menyerahkan penanganannya kepada pihak
BBWS," kata Saleh.

Namun Saleh berharap pihak BBWS Cimanuk segera melakukan perbaikan
tanggul sehingga dapat mencegah kejadian serupa yang merugikan
warga hingga ratusan juta rupiah tersebut terulang.
"Mudah-mudahan sampai tanggul tersebut diperbaiki, cuaca masih bisa
bersahabat terutama yang berada di daerah hulu," kata Saleh.
Seperti diberitakan sebelumnya banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cimanuk di Desa Sukawana menyebabkan tiga desa terendam yaitu Desa Pasindangan dan Bayawak, Kecamatan Jatitujuh dan Desa Kertajati, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka