Sabtu, 11 Desember 2010

9 desa di kecamatan panyingkiran MASIH TERUS MEMBANGUN SARANA

majalengka
Desa dan kelurahan, sejatinya merupakan ujung tombak, sekaligus kunci keberhasilan pembangunan dalam berbagai bidang. Sebab berhasil tidaknya proses pembangunan yang dilaksanakan selama ini, parameternya ada di desa Bidang pemberdayaan, yang meliputi berkembangnya lembaga kemasyarakatan mau pun lembaga ekonomi, sosial, budaya dan agama mandiri; terwujudnya dukungan dan partisipasi masyarakat dalam segala aspek pembangunan, tersedia-nya anggaran pembiayaan dalam seluruh kegiatan pembangunan baik secara swadaya masyarakat, pendapatan asli desa maupun anggaran dari pemerintah daerah dan/atau pemerintah pusat.
Bidang Pembangunan, yang meliputi meningkatnya profesionalisme aparat pemerintah desa dalam pengelolaan pembangunan, tersusunnya dokumen pola perencanaan, program pembangunan yang terintegrasi dan terpadu serta tersedianya anggaran pembiayaan dalam seluruh kegiatan pembangunan, baik secara swadaya masyarakat, pendapatan asli desa maupun dari pemerintah daerah dan/atau pemerintah pusat. Demikian sekelumit yang dapat di ungkapkan oleh momo suherman kepala desa pasir mungcang.
9 desa di kecamatan panyingkiran kabupaten majalengka baru-baru ini tengah menyelesaikan pembangunan pisik dari alokasi dana desa.(ADD) Serta dari program PNPM mandiri yang beberapa waktu lalu telah di kucurkan oleh pemerintah. Bantuan tersebut langsung di realisasikan oleh masing-masing kepala desa. Pembangunan di 9 desa berbeda beda kerna di sesuaikan dengan kebutuhan desanya masing-masing, di antaranya pembangunan drainacce perbaikan jalan, dan lain-lain
sesuai dengan hasil musyawarah di tingkat desanya dan kebutuhan desanya. Desa jati pamor, desa bonang, desa leuwi seeng,desa panyingkiran, desa kaerya mukti,desa jati serang,desa cijuray, desa bantrangsana, serta desa pasir muncang, ke 9 desa tersebut terus berbenah untuk meningkatkan pembangunan sarana prasarana dalam mensejahtrakan masyarakat. Dari program PNPM untuk SPP mendongkrak perekonomian warga, Hal yang patut menjadi perhatian adalah keberhasilan program di tingkat desa juga sangat dipengaruhi oleh keselarasan kerja pemerintah daerah dalam memantau kemajuan program. Konsistensi dari pihak fasilitator desa dalam mengawal pelaksanaan kegiatan program juga sangat mendukung untuk mencapai manfaat program. Di atas semuanya, sinergi yang baik antara program pemerintah dan program mitra pembangunan adalah kunci untuk mengoptimalkan pencapaian program pembangunan di tingkat desa.
Menurut Ade hendi mulyadi kordinator kepala desa di kecamatan panyingkiran memaparkan “ alhamdulilah pemabanguan demi pembanguan yang di danai dari pemerintah serta swadaya masyarakat berjalan baik salah satu contohnya dari program PNPM yang langsun bersentuhan dengan masyarakat seperti SPP sangat membantu bagi masyarakat. Pembangunan yang di laksanakan di tiap desa yang ada di kecamatan panyingkiran itu semua berkat peran aktip perangkat desa dan masyarakat dengan swadaya. Bantuan dana dari pemerintah baik daerah maupun pusat jelas sangat membantu kebutuhan masyrakat di berbagai sector.( audin)

Senin, 06 Desember 2010

DANA BSM DI SDN II JATIPAMOR KURANG JELAS

majalengka
Dana bantuan siswa miskin yang di gulirkan pemerintah tentu merupakan salah satu program yang dinilai sangat membantu kalangan miskin guna untuk mendukung wajib belajar sembilan tahun khusus bagi siswa miskin dan penyalurannya pun sudah diatur menurut petunjuk pelaksanaan (juklak) Dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) tidak boleh disulap menjadi berbentuk barang, harus benar-benar murni berbentuk uang yang diterima oleh para siswa miskin sesuai dengan haknya, dan tidak boleh ada pemotongan sedikit pun namun yang terjadi di SDN II jatipamor kecamatan talaga kabupaten majalengka. pembagian dana bantuan bagi siswa miskin diduga kurang memenuhi aturan seharusnya bantuan senilai 360ribu kenyataan yang ada hanya diberikan 200.ribuan SDN II jatipamor memiliki 249 siswa di bagi 10 ROMBEL dan mendapatkan bantuan beasiswa miskin 22 siswa
menurut Yaya sunarya MS kepala sekolah SDN II jatipamor saat di komfirmasi di kantornya berdalih bahwa dana bantuan beasiswa miskin di salurkan sesuai dengan petunjuk dan juklak juknis.”dana bantuan yang di kucurkan oleh pemerintah saya salurkan sesuai petunjuk di SDN ini mendapat kuota 22 siswa kami tidak melakukan pengembangan atau kebijakan local sarta dana diberikan langsung kepada siswa senilai 360ribu / siswa utuh tanpa di kurangi sepeserpun.”elak… Yaya sunarya lebih lanjut yaya menerangkan dari 249 siswa dalam tiap bulanya menerima dana operasional sekolah senilai kurang lebih 8jutaan dan BOS provinsi 2,5 juta semuanya direalisasikan sesuai petunnjuk panduan dana BOS tercuali pembiayaan pemberian bantuan tranfortasi bagi siswa miskin itu tidak di salurkan karena siswa disini dekat semua atau tidak ada yang menggunakan angkutan tambahnya”
Upaya pemerintah untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dilakukan melalui pemberian beasiswa miskin serta dana operasional sekolah ini adalah untuk mewujudkan program Wajib Belajar 9 Tahun. Dengan adanya bantuan, diharapkan biaya sekolah menjadi ringan khususnya bagi masyarakat miskin.
Ditempat terpisah menurut Jasman komite sekolah SDN II jatipamor saat ditemui di rumahnya (22/11) memeparkan dana BSM yang diterima oleh sekolah untuk 22 siswa itu ada pengembangan atau susidi silang ke siswa yang lain “22 siswa itu ada dalam kuota pemberianya di bedakan” kurang lebih 200ribuan selebihnya di berikan ke siswa lain kebijakan ini hasil musyawarah komite,orang tua siswa dan pihak sekolah, ketika bantuan turun slalu ada musyawarah, ujarnya”
“saya hanya menyaksikan pembagian BSM itu. Sekolah yang mengkordinir belanja bahan buat seragam sekolah setiap siswa di panggil untuk diukur oleh tukang jahit pemberian BSM itu bukan jenis uang melainkan barang untuk kebutuhan sekolah “ungkap Jasman.

TPT PNPM KECAMATAN ARGAPURA YANG AMBRUK APAKAH BENCANA ALAM ATAU KELALAIAN.



TPT PNPM YANG AMBRUK APAKAH BENCANA ALAM ATAU KELALAIAN.
MAJALENGKA-
Hal tersebut terjadi di Desa Cibunut, Kec. Argapura, Kab. Majalengka padahal tujuan pemerintah menggulirkan dana melalui program PNPM untuk meningkatkan pemberdayaan dan kesejahtraan masyarakat perdesaan, hanya saja pelaksanaan dilapangan terkesan asal-asalan, banyak paktor yang mempengaruhi dalam pelaksananya seperti pemilihan Tim Pengelola Kegiatan ( TPK) yang terkesan bernuansa nepotisme bahkan tidak ada barometer kepatutan untuk menjadi pengurus, sedangkan program PNPM dikecamatan Argapura, Kab. Majalengka yang menerima bantuan pemerintah pusat pada tahun 2010 sebesar Rp. 1,5 milyard tersebar di Desa-Desa.
Hasil penelusuran TIPIKOR dilapangan menemukan, program PNPM di Desa Cibunut, Kec. Argapura, Kab. Majalengka terkesan asal – asalan dalam pelaksanaanya, terbukti baru tahap pertama pelaksanaan pisik pembagunan TPT (tebing penahan tanah) dengan menelan biaya sebesar 57.743.000 rb rupiah sudah ambruk kembali. Penyebab terjadinya robohnya TPT itu mungkin saja Bencana alam atau Kelalaian ? Wahu alam.
Menanggapi kejadian ambruknya TPT program PNPM Desa. Cibunut, Kec, Argapura, Kab. Majalengka, Ketua TPK PNPM Desa. Cibunut,Ihin Salohin menyampaikan kepada TIPIKOR di rumahnya, “Memang pekerjaan pembangunan tebing penahan tanah ( TPT ) yang kami laksanakan itu kurang campuran antara semen dengan pasir dan tidak sesuai dengan bestek maupun rencana anggaran belanja (RAB) sehingga ambruk, memang dalam pelaksananya kurang mengikuti petunjuk tekhnis (juknis) serta kedalaman pondasi yang menjadi penyebabnya. lebih lanjut ihin salohin mengakuinya ” jika pembangunan TPT yang berlokasi di blok cibunut kulon sudah hampir 25% hanya saja kurang lebih 4 meter terjadi keambrukan, mungkin ini musibah karena air yang besar dimusim hujan telah menerjang bangunan TPT tersebut yang mengakibatkan robohnya bangunan yang baru digarap. Dalih, Ihin Salohin.
Tidak dalamnya pondasi dalam pelaksanaan pembangunan program PNPM juga terjadi di Desa, Tejamulya, Kec.Argapura, Kab.Majalengka. kurang dalamnya pondasi tersebut diakui oleh ketua TPK Desa Tejamulya, Abdul Hamid kepada TIPIKOR dirumahnya.” Memang benar pemasangan pondasi yang di kerjakan oleh para pekerja di lokasi PNPM kurang maksimal, tapi saya juga sempat menegur kepada orang yang bekerja, kalau pondasi tersebut kurang sesuai dengan aturan juklak dan juknis. Oleh karena itu saya akan merubahnya kembali agar lebih baik. Elak, Abdul Hamid. Program yang sedang dilaksanakan adalah pembangunan TPT dan gorong-gorong senilai Rp 85.068.500. untuk 262 meter persegi dan jika ada kesalahan dalam pelaksananya, insya Allah akan diperbaiki. “ Manusia itu tidak terlepas dari kesalahan” Cetus, Hamid berfisolopi
Menanggapai terjadinya ambruknya bangunan TPT dalam pelaksanan program PNPM kecamatan Argapura, Ketua unit pengelola kegiatan ( UPK ), Ihin Solihin saat temui di sela-sela menghadiri rapat,mengelak saat diwawancara TIPIKOR dikantornya,” Maaf, itu urusan tim teknis, silahkan tayakan langsung ke Fasilitator Tekhnis ( FT ), dan selagi mereka mau memperbaikinya itu bukan masalah sekarang saya mau rapat. Ungkap Solihin
Hasil penelusuran TIPIKOR dilapangan ternyata tidak membuat nilai positif bagi semua pihak yang berada didalam kinerja Program PNPM kecamatan Argapura, “ Pihak Kecamatan hanya pengawasan dalam program PNPM tersebut dan belum terjun langsung ke Desa Cibunut dan Desa Tejamulya, Papar, Amay Kamaludin, S.Sos Camat Argapura. Saat ditemui TIPIKOR di saat akan menghadiri rapat
Sayang untuk mendapatkan informasi yang proposional dan profesional tidak didapatkan, Kepala Dinas BPMPD Kab. Majalengka tidak bisa ditemui,” Bapak lagi Rapat, Ntar disampaikan aja. Ungkap, Salah seorang Stap di dinas tersebut saat TIPIKOR menyambangi kantor BPMPD.