Jumat, 09 Maret 2012

HILANGNYA MESIN BATUAN UNTUK KELOMPOK MASIH DI SOAL

Majalengka
Seperti berita sebelumnya yang pernah tayang di progresifjaya tentang batuan mesin yang hilang sampai saat ini polisi belum mampu menyelusuri dimana ada siapa pelakunya. sumber informasi menyebutkan bahwa mesin desel bantuan untuk kelompok tani blok cidaramaning desa bununagara kecamatan malausma kabupaten majalengka
satu paket bantuan berikut dengan bangunan untuk pasilitas pembutan pupuk senilai 100 juta bantuan dari pemerintah tahun 2011 ini merupakan sarana penunjang kegiatan para petani namun di sayangkan satu unit diesel di ambil oleh oknum kaur pemerintahan desa malam itu ada mobil yang berparkir di halaman dan terlihat seorang kaur pemerintahan desa mondar-mandir di sekitar bangunan tidak menyangka pada siang harinya sebuah mesin diesel sudah tidak ada di gedung bangunan” dekian dikatan ilah
Sementara menurut ketua kelompok H. Jaja Hudori saat di minta keterangannya menyebutkan sebelumnya kepala desa minta uang senilai 4 juta” kami belum punya uang karena karena program bantuan untuk tani masih dalam pengerjaan padahal uang tersebut untuk pasilitas kelompok dalam membuat pupuk kompos namun tidak menyangka bahwa mesin diesel di ambil oleh Entis selaku kaur pemerintahan desa malam-malam yang menjadi modusnya adalah minta uang pengganti waktu pengajuan bantuan. Jelasnya.
Menurut Entis selaku kaur pemerintah desa buninagara saat di hubungi lewat telepon mengakui bahwa mesin tersebut akan diganti tapi karena keuangan belum lunas mesin tersebut belum bisa di ambil atau di kasih ke pihak kelompok. Seharusnya kelompok tahu bahwa dana bantuan yang turun itu perlu perjuangan seperti halnya pengajuan proposal, pengajuan tersebut pasti perlu biaya. Tandas entis.
Lebih lanjut entis memaparkan” memang kami pelaku pelaksana pembuatan gedung bangunan dengan anggar 24 juta kami laksankan sesuai aturan. Sampai beres biaya habisnya 21 juta 3 juta itu keuntungan pelaksana itupun di bagi dua, kami hanya dapat untung dari proyek pengerjaan itu Cuma 1.5juta saja. Masalah mesin akan kembalikan ke kelompok.katanya(AUDIN)

ANGGARAN PMBK KECAMATAN MAJA DIPERTANYAKAN

Majalrngka
kegiatan pembinaan minat bakat dan kreativias (PMBK) kecamatan maja yang menganggar 14 ribu/siswa dari 4700 siswa masih di keluhkan oleh ketua panitia kegitan pasalnya angggaran sekitar 65 juta di anggap masih kurang, anggaran tersebut hanya mampu sampai tingkat kabupaten saja sementara kegiatan PMBK di isi dengan 3 kegitan yaitu mata pelajaran, akademik olahraga dan lain-lain
menurut ketua panitia PMBK Apandi S.Pd, saat si minta keterangannya menyebutkan” anggaran untuk kegiatan PMBK di kecamatan maja belum maksimal dengan minimnya biaya hanya mampu sampai tingkat kabupaten majalengka sementara jika ada siswa yang lolos sampai tingkat provinsi itu masih di perimbangkan apakah harus minta lagi ke tiap sekolah atau harus bagaimana itu semua belum terpikir. Tandasnya
Lebih lanjut Apandi menjelaskan” kami akan mengupayakan dana yang ada agar kegitan bisa berjalan lancar anggaran tersebut si serap dari dana operasional sekolah (BOS) 14ribu/ siswa sementara siswa yang ada di kecmatan maja mencapai 4700 siswa” kami juga honor panitia belum teranggar, “kami dengan panitia yang lainnya belum dapat honor untuk panitia karena semua panitia dan anggota kerja semua meski harus di bayar” ujarnya
Di kabupaten majalengka hampir di tiap kecamatan sedang melaksanakan berbagai kegiatan PMBK, sekolah yang keluar juara di tingkat kecamatan akan adu tanding di tingkat kabupaten,
Hasil menyelusuran progresifjaya dilapangan anggaran tiap kecamatan untuk kegitan PMBK itu tidak sama besar seperti di kecamatan cingambul hanya menganggar 12500/ siswa dari jumlah siswa sebanyak 4500. Cukup besar anngaran PMBK di kecamatan maja di banding kecamatan lain seperti kecamatan cingambul tapi panitia kecamatan maja masih mengeluhkan anggaran dan menggap minim.
Sementara menurut salah seorang guru serta tidak mau si sebut namanya di media ini yang ada di kecamatan maja memaparkan “anggaran 14 ribu memang sangat besar jika sekolah kami dapat juara dari tingkat kecamatan kabupaten sampai ke tingkat provinsi pasti sekolah mengeluarkan lagi dana untuk ke tingkat provinsi dari mana lagi kalo bukan dana dari BOS, seandainya sekolah bias lolos sampai tingkat provinsi pasti total biaya lebih dari 30 ribu /siswa. Artinya Untuk prestasi terbaik memang harus di tunjang dengan anggaran semertara anggaran hanya dari dana BOS yang ada tidak ada anggaran dari luar sekolah. Ujarnya” (AUDIN)