Jumat, 29 Juni 2012
7 KM JALAN PENGHUBUNG KE DESA CIKARACAK RUSAK PARAH
Majalengka
Bagi masyrakat desa cikaracak kecamatan argapura jalan merupakan akses vital dan jalur perekonomian ,karena masyarakat desa tersebut mayoritas petani dan sebagai petani jalan merupakan sarana penunjang bagi masyarakat setempat dalam hal memajukan roda perekonomian desa
Jalan sepanjang 7 k m di akses jalan yang penghubung desa cikaracak argaliga serta cikaracak garawastu kondisinya sangat rusah parah
Menurut kepala desa cikacak Ahyani memaparkan bahwa jalan di lingkungan yang penghubung desa argalingga ke cikaracak sepanjang 5 KM dan jalan penghubung desa cikaracak ke desa garawastu sepanjang 2 KM kondisinya sangat memprihatinkan rusaknya jalan ini di sebabkan oleh waktu dan musim penghujan dengan rusaknya jalur jalan yang berada di blok kami membuat segala aktivitas yang di lakukan warga masyarakat kami jadi terhambat “ujarnya”
Kepala desa cikacak Ahyani berharap pada pemerintah agar segera melakukan perbaikan jalan yang berada di desa kami, karena mayoritas jalan saat ini rusak parah . sehingga aktivitas wargapun menjadi terhambat .apalagi masyarakat di daerah kami yang bermayoritas atau bermata pecaharian sebagai petani sehingga dalam hal pengangkutan hasil dari panen menjadi terbebani “tambahnya “
Ahyani merupakan kepala desa yang terbilang masih baru namun program program pembangunan sudah di konsep,upaya yang akan dilaksanakan adalah pemabangunan dranase yang akan menggunakan dan rutin ADD dan perbaikan inprastuktur di desa lainnya
Serta berharap kepada pemerintah khususnya PEMKAB majalengka untuk segera melakukan revitalisasi jalan dengan panjang mecapai 7 KM Dengan pembangunan jalan yang menuju desanya diharapkan dapat langsung menyentuh keluarga atau kelompok masyarakat sehingga dapat memberikan tenaga baru dalam meningkatkan tarap ekonomi karena palitas jalan merupakan akses yang paling utama dalam meningkatkan roda perekonomian warga
menurut Ahyani ditemui mengatakan bahwa “ kami pihak desa sudah memiliki program pembangunan dan perbaikan drainase serta ingin memiliki sarana jalan sepanjang 7 KM kami akan merubah desa kearah yang lebih baik merubah untuk mensejahtrakan masyarakat dan mengoptimalkan pencapaian program pembangunan di tingkat desa “ujarnya”
semenenta menurut salah satu tokoh masyaraka menyampaikan dan beharap pada pemab agar memperhatiakan sarana desa “ terutama masyarakat desa cikaracak dan kami mendukung terus bupati di pilkada mendatang dan sebelumnya di desa kami pada pilkada bupati tahun 2008 dulu 70% memilih pasangan SUKA dan sekarang kami siap mendukung SUKA jilid II agar bisa menerudan pembangunan di majalengka khususnya memajukan desa kami salah satunya ingin segara bupati meninjau ke desa kami dan merealisasikan bantuan untuk sarana jalan di desa cikaracak. “ ujarnya.(AUDIN)
Paturay Tineung Dan Kenaikan Kelas SDN I dan SDN II Sukasari
Majalengka
Dalam rangka menutup tahun ajaran 2011/2012, sekaligus juga pelepasan kelas VI dan kenaikan kelas SDN I dan II Sukasari desa sukasari Kecamatan cikijing Kabupaten majalengka dimeriahkan oleh pentas seni dan berbagai acara hasil kreatifitas siswa. Pada acara yang digelar di halaman SDN 1dan II Sukasari dihadiri oleh jajaran UPTD yang diwakili penilik dan PENDAIS, Kepala desa, seluruh orang tua wali murid, tokoh masyarakat serta tamu undangan lainnya.
Kepala SDN I sukasari Dede Sutarman S.Pd. M.Pd. mengatakan kebanggaannya terhadap hasil prestasi para siswa yang diperoleh pada acara lomba-lomba salah satunya di ajang PMBK yang di gelar beberapa waktu lalu prestasi siswa sangat membanggakan terbukti dengan 9 tropi yang di raihnya hingga menjadi perwaakilan kecamatan ke tingkat kabupaten majalengka sementara SDN II sukasari mendapatkan 8 tropi di ajang PMBK prestasi tersebut merupakan kerja keras dari para guru serta dorongan orang tua murid yang cukup baik dan kami pun akan terus berusaha untuk meningkatkan prestasi para siswa agar lebih baik di masa mendatang,” katanya
Dalam acara itu, para siswa menampilkan kreasi seninya dengan suguhan anda-lannya Pada acara tersebut juga diumumkan lulusan terbaik putra dan putri yang mendapatkan hadiah serta di umunkan berbagai prestasi yang pernah di raih dari ke dua SDN dan pembagian hadiah dari berbagai katagori. SDN I dan II sukasari termasuk sekolah yang memiliki keunggulan di bidang seni dan prestasi Dalam sellap lomba seni, siswa sekolah ini selalu meraih predikat juara. Tidaklah mengherankan, acara kenaikan kelas di SDN I dan II selalu disertai pentas seni yang dibawakan para siswanya. "Acara kenaikan kelas dan perpisahan kelasVI ini diprakarsai para orang tua. Sekolah hanya memfasilitasi," kata Kepala SDN II sukasari E Damiji S.Pd. saat ditemui di sela sela acara. Tahun Ini. lanjutnya. seluruh siswa kelas VI dari dua SDN yang jumlah-nya 86 orang lulus dari ujian nasional.
Sukses lulus ujian nasional ini. kata Damiji . membuat bangga para guru dan orang tua. Dia mengharapkan orang tua siswa memberikan dorongan lebih besar lagi kepada putra-putrinya untuk mencapai prestasi yang lebih Unggul "Partisipasi orang tua di sekolah kami untuk memajukan, pendidikan sangat tinggi. Dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan, sementara menurut Asep wahyu ketua komite menyampaikan” Interaksi yang positif antara masyarakat, orangtua murid dan sekolah itulah nantinya akan tercipta suatu pendidikan yang maju. Dengan didukung oleh fasilitas dari pemerintah yang ada akan menumbuhkan kekuatan yang dahsyat dalam rangka peningkatan mutu atau kwalitas peserta didik.lebih lanjut dia mengatakan bahwa acara kenaikan kelas dan pepisahan kelas VI adalah inisiatif komite dan orang tua dengan musyawarah dengan azas kebersamaan dengan kegiatan pentas seni akan meningkatkan mental siswa supaya lebih maju.”ujarnya. (AUDIN)
Jumat, 22 Juni 2012
MARS ESPESA JATITUJUH LIRIK PENDIDIKAN
MARS ESPESA JATITUJUH LIRIK PENDIDIKAN
Majalengka
Smpn satu jatitujuh tempat mencari ilmu slalu semangat bergelora kami terus belajar menyongsong masa depan, kami jungjung etika, kami jungjung budaya indonesia, kami hormati guru sayangi orang tua jungjung almamaterku smpn satujatitujuh penyuluh kemajuanjiwaku bergelora tuk meraih prestasi kreasi daya cipta, prestasi kami raih kejujuran kami jungjung moto smp kami espesa jatitujuh kebanggaan semua semoga jaya selalu.
Kalimat di atas adalah sair atau lirik lagu mars SMPN I jatitujuh dengan di iringi alat music organ yang sengaja di ciptakan oleh kepala sekolah yang sekarang yaitu Didi Supriadi S.Pd. M.Pd. lagu MARS ESPESA sering di lantunkan oleh siswa-siswi di berbagai acara dalam rangka hari jadi SMPN, acara pepisahan serta kegiatan lain yang berkaitan dengan SMPN I jatitujuh dan tiap hari senin selalu di lantunkan oleh siswa-siswi dalam rangka upacara rutin hari senin
SMPN I jatitujuh yang belokasi di jl raya jatitujuh kecamatan jatitujuh kabupaten majalengka selain punya mars juga banyak prestasi yang pernah di raih yang terus di pertahankannya tercatat lebih dari 150 tropi yang menghiasi ruang kepala sekolah bahkan menjadi adminitrasi barubaru ini Siswa-siswi SMPN I jatitujuh berhasil meraih pretasi putsal tingkat kabupaten,tenis meja tingkat provinsi jawa barat bola volyputri serta olimpiade FISIKA tingkat jawa barat. SMPN I jatijutuh selain terus mempertahankan prestasi juga saat ini sedang berbenah diri meningkatkan sarana prasarana ruang kelas selain dari dana APBN tahun 2011 sekarang sedang merehab 3 lokal ruang kelas bantuan dari DAK tahun 2012.
Menurut kepala SMPN I jatitujuh Didi Supriadi S.Pd. M.Pd. saat di temui mangatakan” pembuatan lagu MARS ESPESA terispirasi dari lingkungan sekolah lagu mars tersebut di bikin dalam tempo waktu 2 hari serta di iringi organ tunggal lirik mars ini bisa di maknai terutama dalam miningkatkan prestasi siswa yang mengarah pada ahlaq siswa intinya menghormati guru, sayangi orang tua. Karena Pendidikan adalah kebutuhan mendasar bagi manusia yang berakal budi untuk mempersiapkan dirinya dalam memasuki era teknologi dan globalisasi di masa kini dan akan datang. Jadi pendidikan pada hakekatnya adalah hak asasi manusia dalam proses mempersiapkan diri menuju masa depan yang lebih baik. dengan menerapkan konsep manajemen berbasis sekolah”ujarnya
Lebih lanjut Didi Supriadi S.Pd. M.Pd. menjelaskan “alhamdulilah SMPN I jatitujuh terus mempertahankan prestasi serta akan berupaya meningkatkan prestasi kearah yang lebih baik untuk meningkatkan prestasi tersebut tentunya harus di tunjang dengan sarana prasarana yang memadai dan sekarang ini SMPN ini sedang meperbaiki 3 ruang kelas dengan anggaran senilai 270 juta Dana DAK tahun 2012 di manpaatkan sebaik-baiknaya sesuai dengan pentunjut RAB yang telah di susun dan ke depanya sekolah ini ingin menjadi sekolah yang hijau.” tambahnya. (AUDIN)
Rabu, 13 Juni 2012
ketua BMI malausma harga mati dukung SUKA jilid II
Selasa, 12 Juni 2012
BMI kecamatan malausma siap dukung SUKA jilid II
Senin, 11 Juni 2012
JAMAAH WARDATUL UMAH MAANPAATKAN BANTUAN DARI CAMAT LEMAHSUGIH
Majalengka
Upaya pemerintah dalam meningkatkan ekonomi keratyatan terus dilakukan berbagai bantuan terus di kucurkan salah satu bantuan yang telah di berikan oleh camat lemahsugih lansung menyentuh ke masyarakat dan bisa di rasakan manpaatnya
Puluhan mesin jahit dan mesin bordil disalurkan kepada 16 kelompok pengajian majelis ta’lim wardatul umah yang tersebar di 16 desa untuk 1500 anggota bantuan mesin tersebut di ambil dari DPA kecamatan lemahsugih senilai 80 juta, realisasi dana tersebut lansung mendapat aspreasi dari semua anggota kelompok yang menerima dengan disalurkannya bantuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan tarap ekonomi bagi masyarakat
Menurut camat lemahsugih Deden Supriatna S.pd.” bantuan mesin jahit dan mesin bordil itu telah disalurkan kepada 16 kelompok dari16 desa dengan anggota 1500 orang mudah-mudahan dengan di berinya bantuan tersebut masyarakat bisa memiliki keterampilan hingga bisa miningkatkan tarap kehidupan ekonomi bagi masyarakat
Lebih lanjut dia mengatakan “ bahwa program tersebut untuk menambah kegitan bagi ibu-ibu pengajian yang tergabung dalam kelompok jamiah wardatul umah untuk meningkatkan tarap perekonomian pemberian mesin tersebut memang sudah di program sejak satu tahun lalu sekarang bisa terealisasi dengan bantuan tersebut mudah-mudahan dapat menambah pemodalan hingga bisa meningkatkan roda perekonomian masyarakat serta bisa mengejar agro politan atau home industry. “ujarnya
Sementara menurut salah seorang anggota kelompok majelis wardatul umah menyampaikan ” kami ucapakan terimakasih kepada pemerintah kecamatan lemahsugih yang telah membantu kelompok wardatul umah mesin jahit dan mesin bordil akan kami manpaatkan untuk menanbah kegitan yang tentunya penambah penghasilan .ungkapnya
Hal senada juga di sampaikan oleh kepala desa padarek Enda S uhenda yang di damping oleh kepala desa marga jaya Baban Sutisman “ mudah-mudahan dengan bantuan jenis mesin jahit dan mesin bordil bisa menambah aktivitas bagi warga hingga bisa membawa perubahan di samping itu bisa rekrutmen anggota kelompok yang baru karena masih banyak masyarakat yang berminat serta banyak yang ahli di bidang jahit dan bordil, terima kasih kepada pemerintah khusnya pihak kecamata lemahsugih bantuan tersebut telah di terima mekipun tanpa pengajuan mungkin itu sudah di jadikan program pemerintahan kecamatan dalam mensejahtrakan masyarakt. Tamabhnya.(AUDIN)
Rehab Gedung Sekolah SMP Swasta Abata Di Soal
Rehab Gedung Sekolah SMP Swasta Abata Di Soal
Majalengka
Rehabilitasi bangunan sekolah menengah pertama(SMP) yang dibiayai oleh pemerintah tidak dibekali gambar pekerjaan. Bahkan kebanyakan sejumlah bangunan sekolah yang dibiayai pemerintah tersebut tidak dipasang papan proyek.anehnya bangunan sekolah masih layak di pakai kegitan belajar tapi masih mendapatkan rehab
salah satunya terjadi di SMP swsta ABATA kecamatan malausma kebupaten majalengka yang sekarang lagi beraktvitas pengerjaan rehab tiga ruang kelas yang pelaksana kegiatannya P2S swakelola, pekerjaanya tidak mengantongi gambar bistek dan hanya berpatokan pada perintah panitia pembangunanan rehab. dari informasi yang di himpun bahwa pada tahun 2008 tahun berdirinya sekolah di siapkan gedung sekolah oleh warga setempat dan di biayai oleh dana PNPM tahun 2008, dalam tiga tahun terkahir sekolah tersebut mendapatkan rehab dengan biaya 270 juta untuk tiga ruang kelas sementara hasil penyelusuran awak media bangunan sekolah masih kokoh dan masih bisa dipergunakan untuk kegiantan belajar namun mendapatkan rehab padahal sekolah itu di bangun pada tahun 2008 dan di anggap masihdi anggap layask pakai kerena usianya baru empat tahunan
Menurut kepala SMP Tatang mulyawan S.pd. saat di komfirmasi mengatakan”sekolah ini berdiri pada tahun 2008 bangunan sekolah itu retak retak dan bagian atas penyanggka genteng (usuk dan reng) menggunakan bambu maklum pada tahun2008 di bangun oleh dana PNPM dan swadaya masyarakat dan sekarang diganti bagian atasnya dengan yang baru serta dua local kelas menggunakan atap beton kerena kedepanya ingin dilantaikan. “Ujarnya”
Lebih lanjut Tatang Menjelaskan” bahwa uang di terima untuk rehab berbeda dengan proyek DAK atau bantuan lainnya. sekolah kami mendapatkan dana dari blok grent senilai 270 juta pemerintah pusat jadi tak perlu papan proyek, dan dari tiga ruang kelas yang targetkan di kembangkan ke ruang kelas baru. (AUDIN)
IMPELEMETASI TERKESAN KURANG TRANFARANSI KADISDIK harapkan obyektif dalam pengawasan
IMPELEMETASI TERKESAN KURANG TRANFARANSI
KADISDIK harapkan obyektif dalam pengawasan
Majalengka
Dengan di gulirkanya bantuan rehabilitasi untuk ruang kelas oleh pemerintah pusat yang bersumber dari APBN 2012 dengan harapan dapat lebih meningkatkan mutu pendidikan di mana sarana dan prasarana adalah hal pendukung dalam suksesnya KBM (kegitan belajar mengajar) namun sayang inplementasi dilapangan terkesan kurang tranfaran karena tidak adanya keterbukaan dengan lembaga komite sekolah seperti yang terjadi di SDN I babakan kecamatan kertajati kabupaten majalengka , hasil pantauan tim media melihat pengerjaan rehab 4 ruang kelas yang di biayai oleh dana APBN diduga masih jauh dari spec yang telah ada,
Muncul dugaan jika pengerjaan proyek rehab yang dilakukan swakelola ini sarat dengan banyak masalah. Selain pengerjaan yang terkesan asal jadi, Indikasinya, terlihat dari banyaknya material bekas yang disinyalir dipasang kembali. Seperti kayu usuk tidak diganti, genteng bekas di tukar tambahkan ulang serta tiang hanya dipoles. (Pengecatan)Selanjutnya, tembok bangunan kelas hanya ditambal seperlunya hasil dari pengerjaan tersebut terlihat jelas pasangan antara tembok kusen jendela sudah retak kembali
“Maaf pak Ibu kepala sedang keluar tahu tidak entah kemana dan ada urusan apa” ujar salah seorang guru saat di Tanya
Sementara menurut anggota komite sekolah Oon yang di ketuai oleh Aep menjelaskan “ kami pernah di kasih informasi bahwa sekolah mendapat bantuan rehab 155 juta dan 20 juta untuk mebelar padahal untuk mebelar hanya di pakai 15 juta dari dana tersebut terjadi ke simpang siuran dana yang seharusnya total anggaran rehab tersebut senilai 236.091.000.- untuk 4 ruang kelas
Sudah berkali-kali awak media mengunjungi sekolah untuk minta keterangan namun sangat di sayangkan Kepala sekolah SDN I babakan Neni Karsih S.pd. sulit di temui bahkan seolah menghindar saat akan di komfirmasi
Sementara menurut Suhud bendahara dana dari rehab di ambil untuk kegitan sekolah seperti kegitan peningkatan prestasi atauPMBK “ujarnya.
Menaggapi hal tersebut kepala dinas pendidikan kebupaten majalengka Drs. H sanwasi MM mengaku baru mendapat informasi tersebut, dan berjanji akan turun untuk mengawasi jalannya rehabilitasi fisik di se-tiap sekolah. Menurutnya, se-tiap sekolah sudah diberi surat perintah kerja dan pembangunan-nya harus sesuai RAB..
Namun ditegaskannya, jika memang terbukti ada penyim-pangan, maka akan dilakukan pembinaan dan sanksi sesuai aturan yang berlaku. Walaupun demikian,. mengaku peng-awasan bakal memakan waktu tak sebentar mengingat jumlah sekolah yang banyak.(AUDIN
SMPN 4 MAJA RAYAKAN PERPISAHAN KELAS IX
SMPN 4 MAJA RAYAKAN PERPISAHAN KELAS IX
Majalengka
Keluh kesah dan segala kenangan para siswa-siswi kelas IX, ini memuncak dalam acara perpisahan dan pelepasan siswa kelas IX telah menyelenggarakan perpisahan bagi siswa siswi kelas IX yang telah selesai melaksanakan Ujian Nasional (UN). mereka berharu-biru dalam rangkaian perpisahan tersebut.
Acara perpisahan dilaksanakan di halaman sekolah . dan merupakan acara puncak. Yang dibuka pada pukul 08.00 Wib yang dihadiri oleh kepala dinas pendidikan kabupaten yang di wakili kasi SMP, ketua komite, kepala desa, serta jajaran dewan Guru Seluruh siswa-siswi pun turut hadir dan menempati tempat duduk para lulusan yang turut dihadiri seluruh wali murid dan beberapa tamu undangan.
Keluarga besar SMPN 4 maja Kabupaten majalengka mengadakan perpisahan dengan pergelaran acara perpisahan kelas. Para siswa, guru, dan orang tua berkumpul dalam suasana gembira dan syahdu di tengah berbagai atraksi kesenian dan unjuk kebolehan keluarga besar SMPN 4. Komite sekolah H. Dede suryadi "Acara kenaikan kelas ini di prakarsasi oleh para orang tua siswa! Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan silaturahmi di antara siswa, guru, dan orang tua." kata Ketua Komite ketika ditemui disela-sela acara berlangsung.
Salah satu mata acara yang menyedot perhatian hadirin adalah penuturan cerita rakyat dalam bahasa sunda dibawakan oleh siswa-siswi yang mengundang decak kagum teman-temannya dan para orang tua. tidak bisa menyembunyikan rasa haru bercampur gembira atas kemeriahan yang tercipta dalam acara perpisahan tersebut. Sementara dalam sambutanya Masturo Ade. kepala sekolah SMPN 4 maja mengungkapkan rasa gembira bahwa siswa-siswi yang telah mengikuti ujian nasional semuanya lulus 100 %. Dan telah banyak prestasi yang di raih oleh siswa di antaranya lomba bahasa inggris sewilayah tiga Cirebon serta juara juara di kab, majalengka di berbagai event. “ujarnya
“Dengan acara ini maka diharapkan terjalinnya interaksi positif antara sekolah , komite , orang tua wali murid dan juga masyarakat . Dengan interaksi yang positif itulah untuk waktu-waktu yang akan datang diharapkan peningkatan atau kemajuan terhadap anak-didik mereka, maju mundurnya pendidikan di suatu institusi tidak hanya dilakukan oleh fihak sekolah saja , namun peran serta orang tua juga turut aktif dalam rangka mencetak generasi muda yang pintar dan berahlaqul karimah, “ungkap Kepala.(AUDIN)
Hari Jadi Majalengka Ke-522 Tahun Berlangsung semarak
Hari Jadi Majalengka Ke-522 Tahun Berlangsung semarak
Majalengka
Pelaksanaan Pawai Pembangunan dalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Majalengka ke-522 berlangsung meriah Ratusan warga Majalengka terlihat antusias menyaksikan iring-iringan kendaraan hias yang membawa sejumlah hasil bumi dan produk unggulan khas Majalengka.
Pawai pembangunan dan seni budaya yang berlangsung di alun-alun Kabupaten Majalengka dalam rangka memperingat hari jadi Majalengka ke-522 berlangsung semarak,. Sekitar 172 peserta melibatkan 720 kendaraan baik roda dua maupun empat dan ribuan masyarakat menyaksikan jalannya pawai tersebut.
Pawai mengambil stard dari Jl.KH.Abdul Halim, depan Kancab BRI Majalengka dan finish di alun-alun melewati panggung kehormatan yang ditempati Bupati Majalengka, Sutrisno, Ketua DPRD Majalengka Surahman, dan Muspida lainnya serta pejabat eselon II dijajaran pemerintahan.
JL.KH.Abdul Halim yang merupakan jalan utama ditutup sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB karena digunakan untuk jalur pawai. Ribuan masyarakat tumpah ruah ke jalan dengan antusias menyaksikan pawai yang menampilkan beragam kreasi potensi daerah dan budaya baik di bidang pertanian, seni maupun infrastrukur.
Perusahaan swasta juga terlibat seperti dari kalangan perbankan serta organisasi kepemudaan. Ahmad Sodikin, Ketua Pelaksana Pawai Pembangunan dan Seni Budaya mengaku bersyukur karena kegiatan tersebut berlangsung lancar meski sempat diguyur hujan setelah pukul 12.00 WIB. hari jadi Majalengka kali ini juga diharapkan menjadi momentum bagi pemerintah dan masyarakat melakukan instrospeksi apakah sudah optimal memberikan pelayanan pada masyarakat dan apakah masyarakat sudah patuh dalam melaksanakan kewajibannya untuk mendapatkan hak.(AUDIN)
Jumat, 09 Maret 2012
HILANGNYA MESIN BATUAN UNTUK KELOMPOK MASIH DI SOAL
Majalengka
Seperti berita sebelumnya yang pernah tayang di progresifjaya tentang batuan mesin yang hilang sampai saat ini polisi belum mampu menyelusuri dimana ada siapa pelakunya. sumber informasi menyebutkan bahwa mesin desel bantuan untuk kelompok tani blok cidaramaning desa bununagara kecamatan malausma kabupaten majalengka
satu paket bantuan berikut dengan bangunan untuk pasilitas pembutan pupuk senilai 100 juta bantuan dari pemerintah tahun 2011 ini merupakan sarana penunjang kegiatan para petani namun di sayangkan satu unit diesel di ambil oleh oknum kaur pemerintahan desa malam itu ada mobil yang berparkir di halaman dan terlihat seorang kaur pemerintahan desa mondar-mandir di sekitar bangunan tidak menyangka pada siang harinya sebuah mesin diesel sudah tidak ada di gedung bangunan” dekian dikatan ilah
Sementara menurut ketua kelompok H. Jaja Hudori saat di minta keterangannya menyebutkan sebelumnya kepala desa minta uang senilai 4 juta” kami belum punya uang karena karena program bantuan untuk tani masih dalam pengerjaan padahal uang tersebut untuk pasilitas kelompok dalam membuat pupuk kompos namun tidak menyangka bahwa mesin diesel di ambil oleh Entis selaku kaur pemerintahan desa malam-malam yang menjadi modusnya adalah minta uang pengganti waktu pengajuan bantuan. Jelasnya.
Menurut Entis selaku kaur pemerintah desa buninagara saat di hubungi lewat telepon mengakui bahwa mesin tersebut akan diganti tapi karena keuangan belum lunas mesin tersebut belum bisa di ambil atau di kasih ke pihak kelompok. Seharusnya kelompok tahu bahwa dana bantuan yang turun itu perlu perjuangan seperti halnya pengajuan proposal, pengajuan tersebut pasti perlu biaya. Tandas entis.
Lebih lanjut entis memaparkan” memang kami pelaku pelaksana pembuatan gedung bangunan dengan anggar 24 juta kami laksankan sesuai aturan. Sampai beres biaya habisnya 21 juta 3 juta itu keuntungan pelaksana itupun di bagi dua, kami hanya dapat untung dari proyek pengerjaan itu Cuma 1.5juta saja. Masalah mesin akan kembalikan ke kelompok.katanya(AUDIN)
Seperti berita sebelumnya yang pernah tayang di progresifjaya tentang batuan mesin yang hilang sampai saat ini polisi belum mampu menyelusuri dimana ada siapa pelakunya. sumber informasi menyebutkan bahwa mesin desel bantuan untuk kelompok tani blok cidaramaning desa bununagara kecamatan malausma kabupaten majalengka
satu paket bantuan berikut dengan bangunan untuk pasilitas pembutan pupuk senilai 100 juta bantuan dari pemerintah tahun 2011 ini merupakan sarana penunjang kegiatan para petani namun di sayangkan satu unit diesel di ambil oleh oknum kaur pemerintahan desa malam itu ada mobil yang berparkir di halaman dan terlihat seorang kaur pemerintahan desa mondar-mandir di sekitar bangunan tidak menyangka pada siang harinya sebuah mesin diesel sudah tidak ada di gedung bangunan” dekian dikatan ilah
Sementara menurut ketua kelompok H. Jaja Hudori saat di minta keterangannya menyebutkan sebelumnya kepala desa minta uang senilai 4 juta” kami belum punya uang karena karena program bantuan untuk tani masih dalam pengerjaan padahal uang tersebut untuk pasilitas kelompok dalam membuat pupuk kompos namun tidak menyangka bahwa mesin diesel di ambil oleh Entis selaku kaur pemerintahan desa malam-malam yang menjadi modusnya adalah minta uang pengganti waktu pengajuan bantuan. Jelasnya.
Menurut Entis selaku kaur pemerintah desa buninagara saat di hubungi lewat telepon mengakui bahwa mesin tersebut akan diganti tapi karena keuangan belum lunas mesin tersebut belum bisa di ambil atau di kasih ke pihak kelompok. Seharusnya kelompok tahu bahwa dana bantuan yang turun itu perlu perjuangan seperti halnya pengajuan proposal, pengajuan tersebut pasti perlu biaya. Tandas entis.
Lebih lanjut entis memaparkan” memang kami pelaku pelaksana pembuatan gedung bangunan dengan anggar 24 juta kami laksankan sesuai aturan. Sampai beres biaya habisnya 21 juta 3 juta itu keuntungan pelaksana itupun di bagi dua, kami hanya dapat untung dari proyek pengerjaan itu Cuma 1.5juta saja. Masalah mesin akan kembalikan ke kelompok.katanya(AUDIN)
ANGGARAN PMBK KECAMATAN MAJA DIPERTANYAKAN
Majalrngka
kegiatan pembinaan minat bakat dan kreativias (PMBK) kecamatan maja yang menganggar 14 ribu/siswa dari 4700 siswa masih di keluhkan oleh ketua panitia kegitan pasalnya angggaran sekitar 65 juta di anggap masih kurang, anggaran tersebut hanya mampu sampai tingkat kabupaten saja sementara kegiatan PMBK di isi dengan 3 kegitan yaitu mata pelajaran, akademik olahraga dan lain-lain
menurut ketua panitia PMBK Apandi S.Pd, saat si minta keterangannya menyebutkan” anggaran untuk kegiatan PMBK di kecamatan maja belum maksimal dengan minimnya biaya hanya mampu sampai tingkat kabupaten majalengka sementara jika ada siswa yang lolos sampai tingkat provinsi itu masih di perimbangkan apakah harus minta lagi ke tiap sekolah atau harus bagaimana itu semua belum terpikir. Tandasnya
Lebih lanjut Apandi menjelaskan” kami akan mengupayakan dana yang ada agar kegitan bisa berjalan lancar anggaran tersebut si serap dari dana operasional sekolah (BOS) 14ribu/ siswa sementara siswa yang ada di kecmatan maja mencapai 4700 siswa” kami juga honor panitia belum teranggar, “kami dengan panitia yang lainnya belum dapat honor untuk panitia karena semua panitia dan anggota kerja semua meski harus di bayar” ujarnya
Di kabupaten majalengka hampir di tiap kecamatan sedang melaksanakan berbagai kegiatan PMBK, sekolah yang keluar juara di tingkat kecamatan akan adu tanding di tingkat kabupaten,
Hasil menyelusuran progresifjaya dilapangan anggaran tiap kecamatan untuk kegitan PMBK itu tidak sama besar seperti di kecamatan cingambul hanya menganggar 12500/ siswa dari jumlah siswa sebanyak 4500. Cukup besar anngaran PMBK di kecamatan maja di banding kecamatan lain seperti kecamatan cingambul tapi panitia kecamatan maja masih mengeluhkan anggaran dan menggap minim.
Sementara menurut salah seorang guru serta tidak mau si sebut namanya di media ini yang ada di kecamatan maja memaparkan “anggaran 14 ribu memang sangat besar jika sekolah kami dapat juara dari tingkat kecamatan kabupaten sampai ke tingkat provinsi pasti sekolah mengeluarkan lagi dana untuk ke tingkat provinsi dari mana lagi kalo bukan dana dari BOS, seandainya sekolah bias lolos sampai tingkat provinsi pasti total biaya lebih dari 30 ribu /siswa. Artinya Untuk prestasi terbaik memang harus di tunjang dengan anggaran semertara anggaran hanya dari dana BOS yang ada tidak ada anggaran dari luar sekolah. Ujarnya” (AUDIN)
kegiatan pembinaan minat bakat dan kreativias (PMBK) kecamatan maja yang menganggar 14 ribu/siswa dari 4700 siswa masih di keluhkan oleh ketua panitia kegitan pasalnya angggaran sekitar 65 juta di anggap masih kurang, anggaran tersebut hanya mampu sampai tingkat kabupaten saja sementara kegiatan PMBK di isi dengan 3 kegitan yaitu mata pelajaran, akademik olahraga dan lain-lain
menurut ketua panitia PMBK Apandi S.Pd, saat si minta keterangannya menyebutkan” anggaran untuk kegiatan PMBK di kecamatan maja belum maksimal dengan minimnya biaya hanya mampu sampai tingkat kabupaten majalengka sementara jika ada siswa yang lolos sampai tingkat provinsi itu masih di perimbangkan apakah harus minta lagi ke tiap sekolah atau harus bagaimana itu semua belum terpikir. Tandasnya
Lebih lanjut Apandi menjelaskan” kami akan mengupayakan dana yang ada agar kegitan bisa berjalan lancar anggaran tersebut si serap dari dana operasional sekolah (BOS) 14ribu/ siswa sementara siswa yang ada di kecmatan maja mencapai 4700 siswa” kami juga honor panitia belum teranggar, “kami dengan panitia yang lainnya belum dapat honor untuk panitia karena semua panitia dan anggota kerja semua meski harus di bayar” ujarnya
Di kabupaten majalengka hampir di tiap kecamatan sedang melaksanakan berbagai kegiatan PMBK, sekolah yang keluar juara di tingkat kecamatan akan adu tanding di tingkat kabupaten,
Hasil menyelusuran progresifjaya dilapangan anggaran tiap kecamatan untuk kegitan PMBK itu tidak sama besar seperti di kecamatan cingambul hanya menganggar 12500/ siswa dari jumlah siswa sebanyak 4500. Cukup besar anngaran PMBK di kecamatan maja di banding kecamatan lain seperti kecamatan cingambul tapi panitia kecamatan maja masih mengeluhkan anggaran dan menggap minim.
Sementara menurut salah seorang guru serta tidak mau si sebut namanya di media ini yang ada di kecamatan maja memaparkan “anggaran 14 ribu memang sangat besar jika sekolah kami dapat juara dari tingkat kecamatan kabupaten sampai ke tingkat provinsi pasti sekolah mengeluarkan lagi dana untuk ke tingkat provinsi dari mana lagi kalo bukan dana dari BOS, seandainya sekolah bias lolos sampai tingkat provinsi pasti total biaya lebih dari 30 ribu /siswa. Artinya Untuk prestasi terbaik memang harus di tunjang dengan anggaran semertara anggaran hanya dari dana BOS yang ada tidak ada anggaran dari luar sekolah. Ujarnya” (AUDIN)
Rabu, 08 Februari 2012
DR. H. KARNA SOBAHI. M.MPd LANTIK KEPALA DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI
Majalengka ,
Wakil Bupati Majalengka DR. H. Karna Sobahi. M.MPd mengambil sumpah jabatan dan melantik kepala desa Tanjungsari Kecamatan Sukahaji yang berlangsung di Aula desa Tanjungsari, Rabu (01/02) Wakil Bupati Majalengka DR. H. Karna Sobahi. M.MPd berserta rombongan yang terdiri dari : Ketua DPRD H. Surahman, Para Kepala SKPD dan para pejabat dilingkungan Pemkab Majalengka. Disambut Camat Sukahaji Ade Saepudin S.Sos dan Unsur Muspika Kecamatan Banjaran.
Camat Sukahaji Ade Saepudin S.Sos dalam sambutannya mengatakan desa Tanjungsari adalah pemekaran dari desa Salagedang pada tahun 1983.Pelaksanaan pesta demokrasi di desa Tanjungsari untuk memilih kepala desa berlangsung pada tanggal 16 Januari 2012 dengan jumlah hak pilih sebanyak 2.458. Pelaksanaan pemilihan kepala desa Tanjungsari berlangsung aman dan lancar dan sukses yang dimenangkan oleh Tasripno urut 2 berhasil memperoleh suara sebanyak 1.423 suara.
Sementara itu Wakil Bupati Majalengka DR. H. Karna Sobahi.M.MPd dalam amanatnya mengatakan atas nama Pemerintahan Kabupaten Majalengka menyampaikan selamat atas dilantiknya Tasrip menjadi Kepala Desa Tanjungsari Kecamatan Sukahaji Periode 2012-2018, semoga kepala desa Tasrip dapat mengemban amanat dan kepercayaan dari masyarakat desa Tanjungsari untuk menjalankan roda pemerintahan desa dalam melayani, melindungi serta membangun desa TAnjungsari. Dikatakan Wakil Bupati DR. H. Karna Sobahi. M.MPd juga saya sampaikan terimakasih dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada masyarakat baik sesepuh, alim ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan warga desa Tanjungsari yang telah mensukseskan pemilihan kepala desa Tanjungsari yang sukses dan tanpa akses, sehingga pada hari Rabu01-02-2012 kepala desa Tasrip terpilih dapat dilantik dan diambil sumpahnya.
Selanjutnya Wakil Bupati Majalengka DR. H. Karna Sobahi, M.MPd dan rombongan mengucapkan selamat kepada Tasrip kepala desa Tanjungsari yang baru dengan harapan dapat melaksanakan tugas dengan sebaik baiknya.
Wakil Bupati Majalengka DR. H. Karna Sobahi. M.MPd mengambil sumpah jabatan dan melantik kepala desa Tanjungsari Kecamatan Sukahaji yang berlangsung di Aula desa Tanjungsari, Rabu (01/02) Wakil Bupati Majalengka DR. H. Karna Sobahi. M.MPd berserta rombongan yang terdiri dari : Ketua DPRD H. Surahman, Para Kepala SKPD dan para pejabat dilingkungan Pemkab Majalengka. Disambut Camat Sukahaji Ade Saepudin S.Sos dan Unsur Muspika Kecamatan Banjaran.
Camat Sukahaji Ade Saepudin S.Sos dalam sambutannya mengatakan desa Tanjungsari adalah pemekaran dari desa Salagedang pada tahun 1983.Pelaksanaan pesta demokrasi di desa Tanjungsari untuk memilih kepala desa berlangsung pada tanggal 16 Januari 2012 dengan jumlah hak pilih sebanyak 2.458. Pelaksanaan pemilihan kepala desa Tanjungsari berlangsung aman dan lancar dan sukses yang dimenangkan oleh Tasripno urut 2 berhasil memperoleh suara sebanyak 1.423 suara.
Sementara itu Wakil Bupati Majalengka DR. H. Karna Sobahi.M.MPd dalam amanatnya mengatakan atas nama Pemerintahan Kabupaten Majalengka menyampaikan selamat atas dilantiknya Tasrip menjadi Kepala Desa Tanjungsari Kecamatan Sukahaji Periode 2012-2018, semoga kepala desa Tasrip dapat mengemban amanat dan kepercayaan dari masyarakat desa Tanjungsari untuk menjalankan roda pemerintahan desa dalam melayani, melindungi serta membangun desa TAnjungsari. Dikatakan Wakil Bupati DR. H. Karna Sobahi. M.MPd juga saya sampaikan terimakasih dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada masyarakat baik sesepuh, alim ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan warga desa Tanjungsari yang telah mensukseskan pemilihan kepala desa Tanjungsari yang sukses dan tanpa akses, sehingga pada hari Rabu01-02-2012 kepala desa Tasrip terpilih dapat dilantik dan diambil sumpahnya.
Selanjutnya Wakil Bupati Majalengka DR. H. Karna Sobahi, M.MPd dan rombongan mengucapkan selamat kepada Tasrip kepala desa Tanjungsari yang baru dengan harapan dapat melaksanakan tugas dengan sebaik baiknya.
Don Murdono Minta Dukungan Untuk Menuju Jabar Satu
majalengka
Tekad kuat calon gubernur dari PDI Perjuangan Dr.H.Don Murdono, SH, M.Si, untuk menduduki kursi Jabar Satu, bukan tanpa dasar. Pengalaman memimpin Kabupaten Sumedang selama dua periode dan segudang prestasi dalam pemerintahannya, menambah dorongan serius dari masyarakat, tak hanya wilayah Sumedang saja. Simpati dan dukungan para kader PDI Perjuangan di Jawa Barat dan masyarakat umum mengalir kepada sosok Ketua DPC PDIP Kab.Sumedang ini. Don Murdono dinilai mantap dengan sikapnya yang hanya siap dicalonkan hanya untuk posisi Jabar Satu alias Gubernur Jawa Barat.
Hal tersebut dikatakan Agus Welianto, salah seorang pengurus DPD PDIP Jabar, dalam sosialisasi Cagub Don Murdono, di aula DPC PDIP Kab.Majalengka, pada Rabu (8/2).
Hadir dalam acara itu, jajaran pengurus DPC PDIP Kab.Majalengka dan pengurus PAC di 26 kecamatan, unsur sayap partai, anggota Fraksi PDIP DPRD Majalengka dan undangan lainnya.
Dalam paparannya, Don Murdono, siap membawa masyarakat Jabar untuk Berkarakter dan Sejahtera (Berkah). Guna merealisasikan semua harapan itu, dirinya berharap bisa dipercaya PDIP sebagai calon Gubernur dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat Periode 2013-2018 mendatang.
“Saya memohon dukungan tulus dari para kader PDIP di semua tingkatan dan masyarakat luas secara umum, agar niat saya sebagai calon gubernur dari PDIP bisa terlaksana dan siap menduduki Jabar Satu,” pungkas Don Murdono saat di hadapan semua yang hadir.
Tekad kuat calon gubernur dari PDI Perjuangan Dr.H.Don Murdono, SH, M.Si, untuk menduduki kursi Jabar Satu, bukan tanpa dasar. Pengalaman memimpin Kabupaten Sumedang selama dua periode dan segudang prestasi dalam pemerintahannya, menambah dorongan serius dari masyarakat, tak hanya wilayah Sumedang saja. Simpati dan dukungan para kader PDI Perjuangan di Jawa Barat dan masyarakat umum mengalir kepada sosok Ketua DPC PDIP Kab.Sumedang ini. Don Murdono dinilai mantap dengan sikapnya yang hanya siap dicalonkan hanya untuk posisi Jabar Satu alias Gubernur Jawa Barat.
Hal tersebut dikatakan Agus Welianto, salah seorang pengurus DPD PDIP Jabar, dalam sosialisasi Cagub Don Murdono, di aula DPC PDIP Kab.Majalengka, pada Rabu (8/2).
Hadir dalam acara itu, jajaran pengurus DPC PDIP Kab.Majalengka dan pengurus PAC di 26 kecamatan, unsur sayap partai, anggota Fraksi PDIP DPRD Majalengka dan undangan lainnya.
Dalam paparannya, Don Murdono, siap membawa masyarakat Jabar untuk Berkarakter dan Sejahtera (Berkah). Guna merealisasikan semua harapan itu, dirinya berharap bisa dipercaya PDIP sebagai calon Gubernur dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat Periode 2013-2018 mendatang.
“Saya memohon dukungan tulus dari para kader PDIP di semua tingkatan dan masyarakat luas secara umum, agar niat saya sebagai calon gubernur dari PDIP bisa terlaksana dan siap menduduki Jabar Satu,” pungkas Don Murdono saat di hadapan semua yang hadir.
H.SUTRISNO, SE.,M.SI RESMIKAN KOPERASI BINA WARGA MARHAENIS KEL. TONJONG MAJALENGKA
Majalengka ,
Bertempat dihalaman Gedung Koperasi Bina Warga Marhaenis Lingkungan Mekarguna Kel.Tonjong Kec.Majalengka 05/1, dilaksanakan kegiataan Peresmian Koperasi Bina Warga Marhaenis. Dalam kesempatan tersebut di hadiri oleh Bupati Majalengka H. Sutrisno, SE.,M.Si selaku Ketua DPC PDIP Kab. Majalengka, Direktur PT. Citra Laviano Mandiri Ir. H. Gatot Tjahjono., MM juga selaku Wakil ketua DPD PDIP Jawa Barat, Para Pengurus BMI PDIP Kab. Majalengka, Kepala Dinas UKM & Kopperindag, Kepala Dinas Sosnakertrans, Para Kepala Bagian Setda Kab. Majalengka, Camat Majalengka dan Para unsur Muspika Kec. Majalengka.
Acara tersebut awali dengan Laporan Ketua Penyelenggara Ujang Dirmana Selaku Ketua Umum Koperasi Bina Warga Marhaenis mengatakan “Koperasi ini adalah bentuk pengembangan dari program pemberdayaan masyarakat miskin perkotaan yang digulirkan oleh Pemerintah Tahun 2011, dalam menjalankan program usaha telah melakukan Jual Beli Gabah dengan system keuntungan 60% kepada Anggota yang aktif, 20% Kas guna pengembangan modal, 10 % guna mediator dan 10 % untuk IKS. Kemudian dilanjutkan Deklarasi Penolakan Presidium Pembentukan Provinsi Cirebon oleh Komunitas Masyarakat yang berada di Kecamatan Majalengka.
Dalam kesempatan tersebut Direktur PT. Citra Laviano Mandiri Ir. H. Gatot Tjahjono., MM yang juga selaku Wakil ketua DPD PDIP Jawa Barat mengatakan : Pemberdayaan ekonomi masyarakat memerlukan sebuah wadah organisasi sehingga memiliki kebersamaan dalam meningkatkan kesejahteraan dalam naungan koperasi.
Bupati Majalengka H. Sutrisno, SE.,M.Si mengatakan “Langkah awal dalam pembentukan Koperasi Bina Warga Marhaenis dapat memperdayakan masyarakat sehingga hal ini dapat di ikuti oleh Komunitas Masyarakat yang lainnya dan dapat dikerjasamakan dengan dinas terkait. Setelah sambutan Bupati Majalengka dilanjutkan pemberian bantuan modal sebesar Rp. 5.000.000,- kepada Pengurus Koperasi Bina Warga Marhaenis.
Sebelum akhir acara dilakukan penandatangan Berita Acara Kerjasama (MOU) antara Direktur PT. Citra Laviano Mandiri Ir. H. Gatot Tjahjono., MM dan Ketua Umum Koperasi Bina Warga Marhaenis Ujang Dirmana dalam pemodalan Koperasi Bina Warga Marhaenis.Selanjutnya Bupati Majalengka meresmikan Koperasi Bina Warga Marhaenis dan melakukan pemotongan pita Gedung Koperasi Bina Warga Marhaenis serta meninjau kondisi ruangan Gedung Koperasi Bina Warga Marhaenis.
Bertempat dihalaman Gedung Koperasi Bina Warga Marhaenis Lingkungan Mekarguna Kel.Tonjong Kec.Majalengka 05/1, dilaksanakan kegiataan Peresmian Koperasi Bina Warga Marhaenis. Dalam kesempatan tersebut di hadiri oleh Bupati Majalengka H. Sutrisno, SE.,M.Si selaku Ketua DPC PDIP Kab. Majalengka, Direktur PT. Citra Laviano Mandiri Ir. H. Gatot Tjahjono., MM juga selaku Wakil ketua DPD PDIP Jawa Barat, Para Pengurus BMI PDIP Kab. Majalengka, Kepala Dinas UKM & Kopperindag, Kepala Dinas Sosnakertrans, Para Kepala Bagian Setda Kab. Majalengka, Camat Majalengka dan Para unsur Muspika Kec. Majalengka.
Acara tersebut awali dengan Laporan Ketua Penyelenggara Ujang Dirmana Selaku Ketua Umum Koperasi Bina Warga Marhaenis mengatakan “Koperasi ini adalah bentuk pengembangan dari program pemberdayaan masyarakat miskin perkotaan yang digulirkan oleh Pemerintah Tahun 2011, dalam menjalankan program usaha telah melakukan Jual Beli Gabah dengan system keuntungan 60% kepada Anggota yang aktif, 20% Kas guna pengembangan modal, 10 % guna mediator dan 10 % untuk IKS. Kemudian dilanjutkan Deklarasi Penolakan Presidium Pembentukan Provinsi Cirebon oleh Komunitas Masyarakat yang berada di Kecamatan Majalengka.
Dalam kesempatan tersebut Direktur PT. Citra Laviano Mandiri Ir. H. Gatot Tjahjono., MM yang juga selaku Wakil ketua DPD PDIP Jawa Barat mengatakan : Pemberdayaan ekonomi masyarakat memerlukan sebuah wadah organisasi sehingga memiliki kebersamaan dalam meningkatkan kesejahteraan dalam naungan koperasi.
Bupati Majalengka H. Sutrisno, SE.,M.Si mengatakan “Langkah awal dalam pembentukan Koperasi Bina Warga Marhaenis dapat memperdayakan masyarakat sehingga hal ini dapat di ikuti oleh Komunitas Masyarakat yang lainnya dan dapat dikerjasamakan dengan dinas terkait. Setelah sambutan Bupati Majalengka dilanjutkan pemberian bantuan modal sebesar Rp. 5.000.000,- kepada Pengurus Koperasi Bina Warga Marhaenis.
Sebelum akhir acara dilakukan penandatangan Berita Acara Kerjasama (MOU) antara Direktur PT. Citra Laviano Mandiri Ir. H. Gatot Tjahjono., MM dan Ketua Umum Koperasi Bina Warga Marhaenis Ujang Dirmana dalam pemodalan Koperasi Bina Warga Marhaenis.Selanjutnya Bupati Majalengka meresmikan Koperasi Bina Warga Marhaenis dan melakukan pemotongan pita Gedung Koperasi Bina Warga Marhaenis serta meninjau kondisi ruangan Gedung Koperasi Bina Warga Marhaenis.
Rabu, 01 Februari 2012
Selasa, 31 Januari 2012
RIBUAN MASA P3C DEMO DI MAJALENGKA
MAJALENGKA –
Lingkungan kota di Kabupaten Majalengka menjadi lautan manusia,
Ribuan massa yang tergabung dalam Presidium Pembentukkan Provinsi Cirebon (P3C) se-Wilayah III Cirebon menyambangi gedung DPRD Kabupaten Majalengka, Jl KH Abdul Halim.
Sekitar 5.320 massa, mengepung gedung dari semua sektor (depan, samping, dan belakang).
Tujuan kedatangan ribuan massa itu adalah untuk menagih janji komitmen DPRD Kabupaten Majalengka terhadap kajian-kajian pembentukkan Provinsi Cirebon yang sudah diserahkan.
Untuk mengantisipasi ‘serangan’ dari simpatisan P3C, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka sudah lebih awal berjaga-jaga.
Tampak ratusan simpatisan membentuk barikade di alun-alun Majalengka. Bupati Majalengka, H Sutrisno SE MSi langsung terjun mengatur barikade simpatisannya sendiri.
Karena khawatir terjadi kericuhan, akhirnya simpatisan pemkab ditarik mundur. Mereka hanya berjaga-jaga di lingkungan perkantoran Bupati Majalengka, sambil dikawal ketat pihak keamanan.
Sementara itu, sebelum tiba di gedung DPRD Kabupaten Majalengka, sekitar pukul 09.00, para simpatisan P3C terlebih dahulu melakukan orasi di Bunderan Munjul, sambil menunggu rekan P3C lainnya dari berbagai daerah se-Wilayah III Cirebon.
Satu jam kemudian, ribuan massa dari arah Bunderan Munjul memenuhi gedung DPRD Kabupaten Majalengka. Dengan konvoi kendaraan roda dua dan roda empat, massa kemudian berorasi.
Dalam tuntutannya, mereka yang mengatasnamakan P3C menginginkan DPRD Kabupaten Majalengka mengambil sikap terkait kajian terbentuknya Provinsi Cirebon yang sudah diserahkan sejak tahun 2009 lalu.
Mereka juga menyatakan sikap tidak akan memilih kembali anggota dewan yang tidak mendukung terbentuknya Provinsi Cirebon pada setiap pesta demokrasi yang akan datang.
Di antara pesta demokrasi itu adalah pemilihan bupati-wakil bupati dan pemilihan legislasi di Ciayumajakuning.
“Anggota dewan sebagai wakil rakyat jangan pura-pura tuli. Jangan pura-pura tidak melihat. Kami tidak akan mundur selangkahpun demi terwujudnya Provinsi Cirebon. Kami berjuang untuk kesejahteraan rakyat banyak. Keinginan kami ini bukan adanya kepentingan segelintir orang,” ungkap salah satu orator.
Selang beberapa menit, dari arah Cirebon, datang rombongan massa P3C dari Kabupatren Kuningan, Kota/Kabupaten Cirebon, serta Kabupaten Indramayu.
Dengan menggunakan konvoi roda dua dan roda empat, massa kemudian bergabung bersama pendukung P3C lainnya yang datang lebih awal. Mereka bergabung di samping gedung DPRD Kabupaten Majalengka. Akibat dari peristiwa itu, Jl KH Abdul Halim sempat macet beberapa menit.
Setelah bergabung, P3C melakukan negosiasi dengan pihak keamanan yang sudah berjaga-jaga, baik dari satuan Polres Majalengka, TNI, serta Brimob Detasemen C Jawa Barat.
Dipimpin langsung Kapolres Majalengka, AKBP Lena Suhayati SIK MSi, proses negosiasi cukup alot. Kemudian, atas kesepakatan, para simpatisan P3C diperbolehkan masuk dengan mengirimkan 10 perwakilan dari setiap daerah.
Dalam audiensi dengan DPRD, hadir sejumlah pengurus P3C Pusat. Di antaranya adalah Ketua Umum P3C, Drs Nana Sudiana. Dari DPRD Kabupaten Majalengka, tampak Ketua DPRD H Surachman SPd SSos serta beberapa wakil ketua DPRD Kabupaten Majalengka.
Dalam penyampaian aspirasi P3C, Ketua Umum P3C, Drs Nana Sudiana menagih janji DPRD Kabupaten Majalengka setelah P3C memberikan kajian-kajian.
Menurut Nana, P3C sudah beraudiensi empat kali agar menyampaikannya kepada pihak eksekutif. Namun hingga sekarang, eksekutif dan legislatif belum menyampaikan sikap.
“Ini kedatangan kami yang kelima. Perlu ditegaskan, fungsi DPRD adalah untuk menampung aspirasi masyarakat. Sedangkan kita sudah melakukan kajian-kajian. Seperti adanya dukungan dua per tiga masyarakat Majalengka yang telah terpenuhi. Disamping ituperlu bapak-bapak ketahui, proses administrasi P3C sudah sampai ke Depdagri RI, Komisi II DPR RI, dan DPD. Tinggal penyelesaian saja,” bebernya.
Soal penolakan Bupati Majalengka terhadap P3C, Nana menegaskan bahwa itu merupakan hak seorang pimpinan daerah. Tapi, kata dia, adanya aspirasi masyarakat Majalengka seharusnya dijembatani. Jangan sampai kekuatan penolakan tersebut membuat manajemen konflik di Majalengka.
Beberapa masyarakat di judgement (hukum, red). Seperti para PNS yang dipanggil kemudian diberikan arahan agar tidak mendukung P3C.
“Kami tidak mengharapkan pro dan kontra P3C menjadikan Majalengka kubu-kubuan. Sehingga membuat gaduh Kabupaten Majalengka,” terangnya.
Nana juga menanyakan sikap tegas legislatif. “Perlu diingat, yang menentukan pemekaran sebuah daerah itu adalah pemerintah pusat, bukan gubernur atau bupati/walikota,” kata dia.
Pria berkacamata ini menyayangkan sikap Bupati Majalengka yang mengintervensi beberapa masyarakat yang mendukung P3C.
“Ada PNS Majalengka yang mendukung, tapi kemudian dipanggil. Malah diberi sanksi, dan kasus lainnya,” ungkap dia.
Beberapa aspirasi diungkapkan pada pertemuan tersebut baik dari simpatisan P3C Kabupaten Majalengka, P3C Pusat, juga P3C se-Wilayah III Cirebon.
Seperti yang diutarakan Ketua P3C Kabupaten Majalengka, Maman Usman. Dia berharap DPRD bisa memutuskan segera sikap kajian P3C.
“Sudah 83 persen penduduk Kabupaten Majalengka setuju kepada P3C. Jadi, kita sudah memenuhi syarat kajian sehingga DPRD tinggal menyatakan sikap,” katanya.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Majalengka, H Surachman SPd SSos, mengaku sudah membahas langsung kajian P3C. Bahkan, dia serius melakukan pembahasan dengan anggota DPRD lainnya.
Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Majalengka, Tarsono Mardiana, kembali mempertanyakan perkembangan terakhir kajian P3C.
“Majalengka kalau nanti masuk P3C seperti apa. Dampaknya ini, ini, ini, kami belum tahu,” tuturnya.
Pernyataan Tarsono itu rupanya dibantah oleh simpatisan P3C. “Masa harus nanya lagi? Bapak itu baca kajian kami tidak sih?” tegas salah satu simpatisan P3C.
Dari perdebatan itu, Tarsono menyatakan, dalam menentukan kajian, harus dikomunikasikan lebih dekat.
“Jangan sampai kita bersikap skeptis. Kita harus terbuka,” kata Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Majalengka ini, setelah sebelumnya direlai Ketua DPRD Kabupaten Majalengka, H Surahman.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Majalengka, H Eman S. Dia menyatakan, keputusan DPRD Kabupaten Majalengka menunggu hasil rapat Badan Musyawarah (Bamus) yang digelar hari ini (31/1).
“Dalam memutuskan kajian, kita ada mekanismenya seperti adanya rapat paripurna. Bagaimana tindak lanjut DPRD, kita lihat besok dari rapat Bamus. Insya Allah, kami putuskan besok. Jadi, mohon maaf untuk saat ini kami (DPRD) belum bisa memberikan keputusan,” terangnya.
Meski belum mendapatkan keputusan DPRD, simpatisan P3C menerimanya. Setelah audiensi setesai, kemudian P3C pulang dengan tertib.
Sementara itu, Bupati Majalengka, H Sutrisno SE MSi, tetap bersikukuh dengan pendiriannya untuk menolak Provinsi Cirebon.
Kepada para wartawan, Sutrisno menyatakan bahwa dua per tiga masyarakat Majalengka yang mendukung hasil kajian P3C patut dipertanyakan.
“Menolak Provinsi Cirebon adalah harga mati,” ujarnya diiyakan simpatisan dirinya yang juga berduyun-duyun pada konferensi pers dengan wartawan.
Orang nomor satu di Kabupaten Majalengka ini menjelaskan beberapa fakta dirinya menolak terbantuknya Provinsi Cirebon.
Yang pertama, IPM Wilayah III Cirebon berada di peringkat paling bawah dari 26 kota/kabupaten di Jawa Barat.
Fakta kedua, banyaknya jalan provinsi yang rusak di Kabupaten Majalengka harus menjadi tanggung jawab provinsi.
“Lihat saja sekarang. Belum bisa diperbaiki. Masih banyak yang rusak. Apalagi kalau nanti Majalengka sudah masuk jadi Provinsi Cirebon? Pastinya tambah parah. Kalau memisahkan diri, beban kebutuhan bertambah,” ujarnya.
Fakta ketiga adalah, dalam proses administrasi, pengelolaan pemekaran tidak mungkin bisa selesai dalam lima tahun.
“Kajian P3C tidak maslahat. Sebuah pembohongan kalau P3C bisa mensejahterakan rakyat,” ungkapnya.
Fakta keempat, masyarakat Majalengka tidak memiliki persoalan dengan Pemprov Jawa Barat sehingga dalam pelaksanaan pembangunan, lancar-lancar saja.
“Kita itu di daerah, mendapatkan bantuan dari Pemprov Jawa Barat dalam pembangunan. Saya yakin daerah manapun tidak akan kuat tanpa adanya bantuan dari Pemprv Jawa Barat. Saya berani bertaruh dengan provinsi baru (P3C, red), siapa yang akan lebih maju kalau Provinsi Cirebon lahir. Saya khawatir ketika rakyat tidak sejahtera, nanti rakyat yang melakukan perlawanan (kepada Provinsi Cirebon, red),” tegasnya.
Ketika ditanya bagaimana nantinya kalau Provinsi Cirebon disahkan oleh Kemendagri, DPR RI, dan DPD, Sutrisno menanggapinya dingin.
“Jangan berandai-andai Provinsi Cirebon itu ada. Justru saya sudah mendapat dukungan dari tokoh-tokoh di Jawa Barat,” jelasnya.
Sutrisno juga mengaku tak ada kepentingan apa pun untuk berdialog dengan P3C. “Buat apa berdialog. Toh saya tidak punya kepentingan apa-apa,” katanya, sewot.
Dia bepesan kepada masyarakat yang mendukung P3C bahwa, bukan ukuran kesejahteraan adalah bukan pada pemekaran. “Omong kosong itu. Masyarakat yang tidak tahu dibodohi,” ungkapnya.
Sutrisno mengakui kalau dirinya tidak bersikap ambisius. “Saya tahu mereka yang mendukung P3C. Lihat saja, banyak orang-orang lemah di sana (P3C, red). Saya tahu kualitas mereka (masyarakat Majalengka) yang tergabung di P3C,” tuturnya.
Lingkungan kota di Kabupaten Majalengka menjadi lautan manusia,
Ribuan massa yang tergabung dalam Presidium Pembentukkan Provinsi Cirebon (P3C) se-Wilayah III Cirebon menyambangi gedung DPRD Kabupaten Majalengka, Jl KH Abdul Halim.
Sekitar 5.320 massa, mengepung gedung dari semua sektor (depan, samping, dan belakang).
Tujuan kedatangan ribuan massa itu adalah untuk menagih janji komitmen DPRD Kabupaten Majalengka terhadap kajian-kajian pembentukkan Provinsi Cirebon yang sudah diserahkan.
Untuk mengantisipasi ‘serangan’ dari simpatisan P3C, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka sudah lebih awal berjaga-jaga.
Tampak ratusan simpatisan membentuk barikade di alun-alun Majalengka. Bupati Majalengka, H Sutrisno SE MSi langsung terjun mengatur barikade simpatisannya sendiri.
Karena khawatir terjadi kericuhan, akhirnya simpatisan pemkab ditarik mundur. Mereka hanya berjaga-jaga di lingkungan perkantoran Bupati Majalengka, sambil dikawal ketat pihak keamanan.
Sementara itu, sebelum tiba di gedung DPRD Kabupaten Majalengka, sekitar pukul 09.00, para simpatisan P3C terlebih dahulu melakukan orasi di Bunderan Munjul, sambil menunggu rekan P3C lainnya dari berbagai daerah se-Wilayah III Cirebon.
Satu jam kemudian, ribuan massa dari arah Bunderan Munjul memenuhi gedung DPRD Kabupaten Majalengka. Dengan konvoi kendaraan roda dua dan roda empat, massa kemudian berorasi.
Dalam tuntutannya, mereka yang mengatasnamakan P3C menginginkan DPRD Kabupaten Majalengka mengambil sikap terkait kajian terbentuknya Provinsi Cirebon yang sudah diserahkan sejak tahun 2009 lalu.
Mereka juga menyatakan sikap tidak akan memilih kembali anggota dewan yang tidak mendukung terbentuknya Provinsi Cirebon pada setiap pesta demokrasi yang akan datang.
Di antara pesta demokrasi itu adalah pemilihan bupati-wakil bupati dan pemilihan legislasi di Ciayumajakuning.
“Anggota dewan sebagai wakil rakyat jangan pura-pura tuli. Jangan pura-pura tidak melihat. Kami tidak akan mundur selangkahpun demi terwujudnya Provinsi Cirebon. Kami berjuang untuk kesejahteraan rakyat banyak. Keinginan kami ini bukan adanya kepentingan segelintir orang,” ungkap salah satu orator.
Selang beberapa menit, dari arah Cirebon, datang rombongan massa P3C dari Kabupatren Kuningan, Kota/Kabupaten Cirebon, serta Kabupaten Indramayu.
Dengan menggunakan konvoi roda dua dan roda empat, massa kemudian bergabung bersama pendukung P3C lainnya yang datang lebih awal. Mereka bergabung di samping gedung DPRD Kabupaten Majalengka. Akibat dari peristiwa itu, Jl KH Abdul Halim sempat macet beberapa menit.
Setelah bergabung, P3C melakukan negosiasi dengan pihak keamanan yang sudah berjaga-jaga, baik dari satuan Polres Majalengka, TNI, serta Brimob Detasemen C Jawa Barat.
Dipimpin langsung Kapolres Majalengka, AKBP Lena Suhayati SIK MSi, proses negosiasi cukup alot. Kemudian, atas kesepakatan, para simpatisan P3C diperbolehkan masuk dengan mengirimkan 10 perwakilan dari setiap daerah.
Dalam audiensi dengan DPRD, hadir sejumlah pengurus P3C Pusat. Di antaranya adalah Ketua Umum P3C, Drs Nana Sudiana. Dari DPRD Kabupaten Majalengka, tampak Ketua DPRD H Surachman SPd SSos serta beberapa wakil ketua DPRD Kabupaten Majalengka.
Dalam penyampaian aspirasi P3C, Ketua Umum P3C, Drs Nana Sudiana menagih janji DPRD Kabupaten Majalengka setelah P3C memberikan kajian-kajian.
Menurut Nana, P3C sudah beraudiensi empat kali agar menyampaikannya kepada pihak eksekutif. Namun hingga sekarang, eksekutif dan legislatif belum menyampaikan sikap.
“Ini kedatangan kami yang kelima. Perlu ditegaskan, fungsi DPRD adalah untuk menampung aspirasi masyarakat. Sedangkan kita sudah melakukan kajian-kajian. Seperti adanya dukungan dua per tiga masyarakat Majalengka yang telah terpenuhi. Disamping ituperlu bapak-bapak ketahui, proses administrasi P3C sudah sampai ke Depdagri RI, Komisi II DPR RI, dan DPD. Tinggal penyelesaian saja,” bebernya.
Soal penolakan Bupati Majalengka terhadap P3C, Nana menegaskan bahwa itu merupakan hak seorang pimpinan daerah. Tapi, kata dia, adanya aspirasi masyarakat Majalengka seharusnya dijembatani. Jangan sampai kekuatan penolakan tersebut membuat manajemen konflik di Majalengka.
Beberapa masyarakat di judgement (hukum, red). Seperti para PNS yang dipanggil kemudian diberikan arahan agar tidak mendukung P3C.
“Kami tidak mengharapkan pro dan kontra P3C menjadikan Majalengka kubu-kubuan. Sehingga membuat gaduh Kabupaten Majalengka,” terangnya.
Nana juga menanyakan sikap tegas legislatif. “Perlu diingat, yang menentukan pemekaran sebuah daerah itu adalah pemerintah pusat, bukan gubernur atau bupati/walikota,” kata dia.
Pria berkacamata ini menyayangkan sikap Bupati Majalengka yang mengintervensi beberapa masyarakat yang mendukung P3C.
“Ada PNS Majalengka yang mendukung, tapi kemudian dipanggil. Malah diberi sanksi, dan kasus lainnya,” ungkap dia.
Beberapa aspirasi diungkapkan pada pertemuan tersebut baik dari simpatisan P3C Kabupaten Majalengka, P3C Pusat, juga P3C se-Wilayah III Cirebon.
Seperti yang diutarakan Ketua P3C Kabupaten Majalengka, Maman Usman. Dia berharap DPRD bisa memutuskan segera sikap kajian P3C.
“Sudah 83 persen penduduk Kabupaten Majalengka setuju kepada P3C. Jadi, kita sudah memenuhi syarat kajian sehingga DPRD tinggal menyatakan sikap,” katanya.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Majalengka, H Surachman SPd SSos, mengaku sudah membahas langsung kajian P3C. Bahkan, dia serius melakukan pembahasan dengan anggota DPRD lainnya.
Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Majalengka, Tarsono Mardiana, kembali mempertanyakan perkembangan terakhir kajian P3C.
“Majalengka kalau nanti masuk P3C seperti apa. Dampaknya ini, ini, ini, kami belum tahu,” tuturnya.
Pernyataan Tarsono itu rupanya dibantah oleh simpatisan P3C. “Masa harus nanya lagi? Bapak itu baca kajian kami tidak sih?” tegas salah satu simpatisan P3C.
Dari perdebatan itu, Tarsono menyatakan, dalam menentukan kajian, harus dikomunikasikan lebih dekat.
“Jangan sampai kita bersikap skeptis. Kita harus terbuka,” kata Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Majalengka ini, setelah sebelumnya direlai Ketua DPRD Kabupaten Majalengka, H Surahman.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Majalengka, H Eman S. Dia menyatakan, keputusan DPRD Kabupaten Majalengka menunggu hasil rapat Badan Musyawarah (Bamus) yang digelar hari ini (31/1).
“Dalam memutuskan kajian, kita ada mekanismenya seperti adanya rapat paripurna. Bagaimana tindak lanjut DPRD, kita lihat besok dari rapat Bamus. Insya Allah, kami putuskan besok. Jadi, mohon maaf untuk saat ini kami (DPRD) belum bisa memberikan keputusan,” terangnya.
Meski belum mendapatkan keputusan DPRD, simpatisan P3C menerimanya. Setelah audiensi setesai, kemudian P3C pulang dengan tertib.
Sementara itu, Bupati Majalengka, H Sutrisno SE MSi, tetap bersikukuh dengan pendiriannya untuk menolak Provinsi Cirebon.
Kepada para wartawan, Sutrisno menyatakan bahwa dua per tiga masyarakat Majalengka yang mendukung hasil kajian P3C patut dipertanyakan.
“Menolak Provinsi Cirebon adalah harga mati,” ujarnya diiyakan simpatisan dirinya yang juga berduyun-duyun pada konferensi pers dengan wartawan.
Orang nomor satu di Kabupaten Majalengka ini menjelaskan beberapa fakta dirinya menolak terbantuknya Provinsi Cirebon.
Yang pertama, IPM Wilayah III Cirebon berada di peringkat paling bawah dari 26 kota/kabupaten di Jawa Barat.
Fakta kedua, banyaknya jalan provinsi yang rusak di Kabupaten Majalengka harus menjadi tanggung jawab provinsi.
“Lihat saja sekarang. Belum bisa diperbaiki. Masih banyak yang rusak. Apalagi kalau nanti Majalengka sudah masuk jadi Provinsi Cirebon? Pastinya tambah parah. Kalau memisahkan diri, beban kebutuhan bertambah,” ujarnya.
Fakta ketiga adalah, dalam proses administrasi, pengelolaan pemekaran tidak mungkin bisa selesai dalam lima tahun.
“Kajian P3C tidak maslahat. Sebuah pembohongan kalau P3C bisa mensejahterakan rakyat,” ungkapnya.
Fakta keempat, masyarakat Majalengka tidak memiliki persoalan dengan Pemprov Jawa Barat sehingga dalam pelaksanaan pembangunan, lancar-lancar saja.
“Kita itu di daerah, mendapatkan bantuan dari Pemprov Jawa Barat dalam pembangunan. Saya yakin daerah manapun tidak akan kuat tanpa adanya bantuan dari Pemprv Jawa Barat. Saya berani bertaruh dengan provinsi baru (P3C, red), siapa yang akan lebih maju kalau Provinsi Cirebon lahir. Saya khawatir ketika rakyat tidak sejahtera, nanti rakyat yang melakukan perlawanan (kepada Provinsi Cirebon, red),” tegasnya.
Ketika ditanya bagaimana nantinya kalau Provinsi Cirebon disahkan oleh Kemendagri, DPR RI, dan DPD, Sutrisno menanggapinya dingin.
“Jangan berandai-andai Provinsi Cirebon itu ada. Justru saya sudah mendapat dukungan dari tokoh-tokoh di Jawa Barat,” jelasnya.
Sutrisno juga mengaku tak ada kepentingan apa pun untuk berdialog dengan P3C. “Buat apa berdialog. Toh saya tidak punya kepentingan apa-apa,” katanya, sewot.
Dia bepesan kepada masyarakat yang mendukung P3C bahwa, bukan ukuran kesejahteraan adalah bukan pada pemekaran. “Omong kosong itu. Masyarakat yang tidak tahu dibodohi,” ungkapnya.
Sutrisno mengakui kalau dirinya tidak bersikap ambisius. “Saya tahu mereka yang mendukung P3C. Lihat saja, banyak orang-orang lemah di sana (P3C, red). Saya tahu kualitas mereka (masyarakat Majalengka) yang tergabung di P3C,” tuturnya.
PEMKAB MAJALENGKA TOLAK PEMEKARAN PROVINSI
Majalengka
Bupati Majalengka tetap menolak pembentukan provinsi Cirebon meski ribuan massa mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk meminta penjelasan pemerintah setempat.
"Pemerintah Kabupaten Majalengka tetap pada pendirianya menolak adanya provinsi Cirebon," katanya, Senin.
Menurut Sutrisno, pihaknya sudah berulangkali menegaskan bahwa pembentukan provinsi Cirebon itu tidak akan membawa kemaslahatan bagi semua masyarakat Kabupaten Majalengka, bahkan berdasarkan kajian dan analisis juga bisa terukur secara kasat mata.
Berdasarkan data dan fakta di lapangan menurut data statistik tolok ukur kemajuan suatu daerah ditentukan oleh Indeks Pembangunan Manusia wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan berada diurutun terakhir Provinsi Jawa Barat.
“Kondisi seperti ini tidak mereka perhatikan, sudah bisa dibayangkan wilayah dalam keadaan terpuruk, mau memisahkan diri, pembangunan akan semakin tertinggal jika memaksakan berpisah dengan Jawa Barat,” kata dia.
"Urutan pertama Indeks Pembangunan Manusia wilayah pertama Kota Cirebon, Kedua Kabupaten Cirebon Ketiga Kabupaten Kuningan dan keempat Kabupaten Majalengka, sedangkan Kabupaten Indramayu itu urutan terakhir,"katanya.
Ia mencontohkan saat ini kondisi jalan rusak yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Barat, masih tersebar di setiap daerah. Jika itu dilakukan pemekaran akan menjadi beban provinsi baru.
“Jadi, jangankan membangun daerah yang ikut pemekaran, untuk mengurusi pembentukan provinsi Cirebon juga masih belum pasti. Saya jamin lima tahun kedepan tidak akan mampu untuk membangun dan menata infrastruktur Provinsi Cirebon bila itu dipaksakan terwujud seperti sekarang, karena beban tersebut cukup berat, kebohongan besar bila pemekaran itu merupakan solusi cerdas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Bupati Majalengka tetap menolak pembentukan provinsi Cirebon meski ribuan massa mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk meminta penjelasan pemerintah setempat.
"Pemerintah Kabupaten Majalengka tetap pada pendirianya menolak adanya provinsi Cirebon," katanya, Senin.
Menurut Sutrisno, pihaknya sudah berulangkali menegaskan bahwa pembentukan provinsi Cirebon itu tidak akan membawa kemaslahatan bagi semua masyarakat Kabupaten Majalengka, bahkan berdasarkan kajian dan analisis juga bisa terukur secara kasat mata.
Berdasarkan data dan fakta di lapangan menurut data statistik tolok ukur kemajuan suatu daerah ditentukan oleh Indeks Pembangunan Manusia wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan berada diurutun terakhir Provinsi Jawa Barat.
“Kondisi seperti ini tidak mereka perhatikan, sudah bisa dibayangkan wilayah dalam keadaan terpuruk, mau memisahkan diri, pembangunan akan semakin tertinggal jika memaksakan berpisah dengan Jawa Barat,” kata dia.
"Urutan pertama Indeks Pembangunan Manusia wilayah pertama Kota Cirebon, Kedua Kabupaten Cirebon Ketiga Kabupaten Kuningan dan keempat Kabupaten Majalengka, sedangkan Kabupaten Indramayu itu urutan terakhir,"katanya.
Ia mencontohkan saat ini kondisi jalan rusak yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Barat, masih tersebar di setiap daerah. Jika itu dilakukan pemekaran akan menjadi beban provinsi baru.
“Jadi, jangankan membangun daerah yang ikut pemekaran, untuk mengurusi pembentukan provinsi Cirebon juga masih belum pasti. Saya jamin lima tahun kedepan tidak akan mampu untuk membangun dan menata infrastruktur Provinsi Cirebon bila itu dipaksakan terwujud seperti sekarang, karena beban tersebut cukup berat, kebohongan besar bila pemekaran itu merupakan solusi cerdas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Jumat, 27 Januari 2012
Disdik Majalengka Sosialisasikan ujian nasional 2012
Majalengka,
Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka mengadakan sosialisai Ujian Nasional (UN) bagi SD, SMP, SMA di Gedung SKB Majalengka yang dihadiri oleh seluruh Kepala Sekolah SD/MI dan SMP/MTs serta SLTA/MA. Kepala Dinas Pendidikan Kab.Majalengka Drs.H.Sanwasi, MM, mengharapkan agar pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional jenjang SD, SMP, SMA dapat berjalan sesuai dengan jadwal/kalender pendidikan yang telah ditetapkan.
Sanwasi menyebutkan, proses Ujian Sekolah/Ujian Nasional merupakan salah satu tolok ukur tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan pendidikan. Dia berharap seluruh sekolah agar mempersiapkan jajarannya untuk mempersiapkan siswa-siswinya menghadapi ujian Sekolah/Ujian Nasional yang tidak lama lagi akan dilaksanakan.
"Kami meminta para kepala UPTD Pendidikan dan unsur kepala sekolah serta pihak-pihak terkait bisa menyukseskan UN mendatang " tandasnya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka mengadakan sosialisai Ujian Nasional (UN) bagi SD, SMP, SMA di Gedung SKB Majalengka yang dihadiri oleh seluruh Kepala Sekolah SD/MI dan SMP/MTs serta SLTA/MA. Kepala Dinas Pendidikan Kab.Majalengka Drs.H.Sanwasi, MM, mengharapkan agar pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional jenjang SD, SMP, SMA dapat berjalan sesuai dengan jadwal/kalender pendidikan yang telah ditetapkan.
Sanwasi menyebutkan, proses Ujian Sekolah/Ujian Nasional merupakan salah satu tolok ukur tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan pendidikan. Dia berharap seluruh sekolah agar mempersiapkan jajarannya untuk mempersiapkan siswa-siswinya menghadapi ujian Sekolah/Ujian Nasional yang tidak lama lagi akan dilaksanakan.
"Kami meminta para kepala UPTD Pendidikan dan unsur kepala sekolah serta pihak-pihak terkait bisa menyukseskan UN mendatang " tandasnya.
MESIN BATUAN UNTUK KELOMPOK TANI DIDUGA HILANG
Majalengka
Pada jam sembilam malan tanggal 17 January 2012 bantuan mesin desel untuk pengelolaan kompos pembuatan pupuk hilang. Bantuan tersebut untuk kegitan kelompok tani cihideung yang berlokasi di blok cidaramaning desa buninagara kecamatan malausma kabupaten majalengka satu paket bantuan berikut dengan bangunan untuk pasilitas pembutan pupuk senilai 100 juta bantuan dari pemerintah tahun 2012 ini merupakan sarana penunjang kegiatan para petani namun di sayangkan satu unit diesel di ambil oleh oknum kaur pemerintahan desa malam itu ada mobil yang berparkir di halaman dan terlihat seorang kaur pemerintahan desa mondar-mandir di sekitar bangunan tidak menyangka pada siang harinya sebuah mesin diesel sudah tidak ada di gedung bangunan” dekian dikatan ilah
Sementara menurut ketua kelompok H. Jaja Hudori saat di minta keterangannya menyebutkan sebelumnya kepala desa minta uang senilai 4 juta” kami belum punya uang karena karena program bantuan untuk tani masih dalam pengerjaan padahal uang tersebut untuk pasilitas kelompok dalam membuat pupuk kompos namun tidak menyangka bahwa mesin diesel di ambil oleh Entis selaku kaur pemerintahan desa malam-malam entah apa yang jadi modusnya. Jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bangunan sampai sekarang masih dalam pengerjaan” kunci pintu bangunan satu di pegang sama Entis selaku kaur pemerintahan desa satunya dipegang sama kelompok karena pelaksana bangunan itu adalah Entis dia juga memegang kunci pintu belum habis pikir mengapa sampai terjadi demikian harus bagaiman sementara saya selaku ketua harus bertanggungjawab pada semua pihak. keluhnya ketua
Sedangkan Entis berdalih “mengambilan satu unit mesin diesel hanya untuk mengaman saja dan itu urasan saya dengan ketua kelompok bahakan masalah ini juga sudah di ketahui oleh kanit POLSEK dan tidak apa-apa ini merupakan masalah kami dengan kelompok bahkan sebelumnya ada yang bertanya dari lembaga social control namun bisa di bereskan karena ini bukan masalah hanya beda persepsi.dalihnya
Pada jam sembilam malan tanggal 17 January 2012 bantuan mesin desel untuk pengelolaan kompos pembuatan pupuk hilang. Bantuan tersebut untuk kegitan kelompok tani cihideung yang berlokasi di blok cidaramaning desa buninagara kecamatan malausma kabupaten majalengka satu paket bantuan berikut dengan bangunan untuk pasilitas pembutan pupuk senilai 100 juta bantuan dari pemerintah tahun 2012 ini merupakan sarana penunjang kegiatan para petani namun di sayangkan satu unit diesel di ambil oleh oknum kaur pemerintahan desa malam itu ada mobil yang berparkir di halaman dan terlihat seorang kaur pemerintahan desa mondar-mandir di sekitar bangunan tidak menyangka pada siang harinya sebuah mesin diesel sudah tidak ada di gedung bangunan” dekian dikatan ilah
Sementara menurut ketua kelompok H. Jaja Hudori saat di minta keterangannya menyebutkan sebelumnya kepala desa minta uang senilai 4 juta” kami belum punya uang karena karena program bantuan untuk tani masih dalam pengerjaan padahal uang tersebut untuk pasilitas kelompok dalam membuat pupuk kompos namun tidak menyangka bahwa mesin diesel di ambil oleh Entis selaku kaur pemerintahan desa malam-malam entah apa yang jadi modusnya. Jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bangunan sampai sekarang masih dalam pengerjaan” kunci pintu bangunan satu di pegang sama Entis selaku kaur pemerintahan desa satunya dipegang sama kelompok karena pelaksana bangunan itu adalah Entis dia juga memegang kunci pintu belum habis pikir mengapa sampai terjadi demikian harus bagaiman sementara saya selaku ketua harus bertanggungjawab pada semua pihak. keluhnya ketua
Sedangkan Entis berdalih “mengambilan satu unit mesin diesel hanya untuk mengaman saja dan itu urasan saya dengan ketua kelompok bahakan masalah ini juga sudah di ketahui oleh kanit POLSEK dan tidak apa-apa ini merupakan masalah kami dengan kelompok bahkan sebelumnya ada yang bertanya dari lembaga social control namun bisa di bereskan karena ini bukan masalah hanya beda persepsi.dalihnya
Senin, 23 Januari 2012
Pro Kontra Pembangunan Perumahan PNS
majalengka
Pemerintah Kabupaten Majalengka optimis proyek pembangunan perumahanan PNS yang terletak di tanah bengkok Keluarahan Sindangkasih akan segera terealisasi. Walaupun proses administrasi mulai dari pembebasan tanah, proses izin, serta proses penunjukan deplover masih dipertanyakan oleh berbagai pihak karena dianggap bermasalah.
Bahkan Bupati Majalengka, H. Sutrisno, SE, M.Si menyakinkan pembangunan perumahan PNS bagaimana pun harus jadi dilaksanakan selagi peluang itu ada. Saat ini pemkab Majalengka mendapatkan kucuran bantuan dana dari Kementrian Negara Perumahan Rakyat (Kemempera) untuk pembangunan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah atau PNS yang mempunyai gaji pokok dibawah Rp. 2,5 juta.
Hal ini sesuai dengan amanat Kepres No 14 tahun 2003 tentang pembentukan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum) PNS, yakni bantuan dari Kemempera ini berupa bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiyaan Perumahan (FLPP) guna membantu memperingan pembiayaan kredit perumahan rakyat (KPR) perumahan PNS yang ada di daerah.
“Sebagai pembina kepegawaian di Kabupaten Majalengka, tentu saja saya sangat mendukung program pembangunan perumahan dari Kemempera ini. Karena dengan program ini secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama para PNS yang berpenghasilan rumah agar bisa memiliki rumah,” Kata Bupati dalam sambutanya pada acara sosialisasi bantuan uang muka perumahan FLPP Sindangkasih Permai melalui Bapertarum untuk PNS Kab. Majalengka di Graha Sindangkasih belum lama ini.
Guna mendukung program Kemempera RI ini Pemkab Majalengka telah menyediakan tanah seluas 13 hektare yang merupakan lahan eks bengkok kelurahan Sindangkasih, Kec. Majalengka. Rencananya di lahan tersebut akan dibangun untuk 800 unit rumah dengan tipe 36/100 meter perssegi.
Sementara itu untuk status tanahnya sendiri, menurut Bupati tengah berupaya memperjelas kepemilikannya. Hal ini bertujuan agar pemilik rumah nanti tidak menemui masalah dikemudian hari. Yakni dengan cara pemkab Majalengka akan menghibahkan tanah tersebut ketika sudah berlangsung penempatan perumahan selama 20 tahun.
Dengan cara ini Pemkab Majalengka diuntungkan dengan tidak menarik dana untuk pembelian tanah tersebut. Karena apabila tanah milik pemkab digunakan untuk kepentingan perumahan PNS dan ditempati selama 20 tahun bisa menjadi milik pribadi.
“Ya tentu saja ketika tanah milik pemerintah yang tadinya dijadikan hak guna pakai, kemudian menjadi hal milik probadi ada proses penggunaanya yakni dengan menempati selama 20 tahun lamanya,” paparnya.
Dalam sosiliasi tersebut, Bapertarum juga menjelaskan bahwa setiap PNS golongan I, II, dan III yang telah memenuhi persyaratan pengajuan rumah ini akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp. 15 juta per orang yang diperuntukan sebagai uang muka. Bantuan ini bersumber dari iuran Tabungan Perumnahan (Taperum) para PNS yang dikembalikan lagi kepada PNS dengan bungan pinjaman rendah sebesar 6 %.
Direktur PT Lakban Silinggapuri H Didi Supriadi sebagai pengembang yang ditunjuk dalam pengerjaan pembangunan Perumahan PNS Sindangkasih Permai mengatakan, pihaknya sudah siap untuk membangun perumahan dalam waktu dekat ini. Hanya tinggal menunggu hasil MOU dengan perbankan soal keringanan biaya perumahan PNS yang diajukan oleh Bupati Majalengka.
Menurut Didi, sebagai pengembang pihaknya tidak mengambil uang satu rupiah pun, tidak seperti pembangunan perumahan di daerah lain. Dan untuk terbebas dari pajak, ia menghimbau agar harga perumahan PNS per unit di bawah Rp70 juta. Sesuai Permenkeu RI Nomor 31/2011, dimana apabila pembangunan perumahan di atas Rp. 70 juta maka akan dikenakan beban pajak 10 %.
“Sesuai dengan permintaan pak Bupati yang menginginkan agar PNS tidak dikenakan pajak dalam mendapatkan perumahan tersebut. Saat ini masih proses negosiasi dengan pihak Kemenpera RI. Dan saya salut dengan keinginan bupati Majalengka yang ingin membebaskan pajak pada perumahan PNS ini,” ungkapnya.
Masih Bermasalah
PNS Tak Jadi Mengambil Rumah
Ditempat terpisah anggota DPRD Kab. Majalengka, H. Pepep Saeful Hidayat justru menilai Pemkab terlalu memaksakan pembangunan perumahan PNS ini. Pasalnya ada beberapa syarat administrasi belum terpenuhi bahkan bermasalah, seperti status tanah, dan penunjukan pengembang dalam pembangunan perumahan PNS serta harga perumahan yang dinilai tinggi.
Menurut Pepep, sebelum pembangunan perumahan PNS ini dilakukan tentunya Pemkab Majalengka harus segera menyelesaikan semua proses administrasi. Hal ini penting mengingat proses administrasi adalah langkah awal dalam melaksanakan pembangunan perumahan, karena apabila proses administrasi bermasalah dikhawatirkan kedepanya akan terus menuai permasalahan.
“Apabila proses administrasi pembangunan perumahan ini dari awal sudah tidak beres, dikhawatirkan di kemudian hari akan menimbulkan persoalan. Dan Ujung-ujungnya masyarakat lah yang menjadi korban,” katanya saat ditemui diruang kerjanya belum lama ini.
Salah satunya seperti status tanah yang akan dijadikan perumahan adalah masih merupakan tanah bengkok, artinya masih milik pemerintah. Ketika tanah itu akan menjadi hak milik pribadi setidaknya pemkab Majalengka harus membebaskanya. Namun yang terjadi justru pemerintah menggantung status tanah tersebut, dengan mengeluarkan kebijakan pemberian hak milik tanah dilakukan setelah nanti 20 tahun dengan cara dihibahkan dari hak guna pakai menjadi hak milik.
Pepep menambahkan, dengan cara seperti ini pemkab Majalengka bukanya memberikan solusi dan membantu PNS, karena dengan status tanah yang tidak jelas ini akan memberikan persoalan baru bagi PNS.
“Menunggu status tanah selama 20 tahun bukanlah solusi yang terbaik, karena sewaktu-waktu kebijakan pemkab Majalengka kedepan ini bisa saja berubah mengikuti pemimpin barunya,” tambahnya.
Selain itu, penunjukan developer (pengembang) dalam pembangunan perumahan ini perlu dipertanyakan. Pasalnya pemkab sendiri terkesan tidak transparan dalam menginformasikan pengembang PT. Lakban Silinggapuri, padahal untuk menjadi pengembang dalam pembangunan perumahan tidaklah mudah karena harus menempuh mekanisme seperti harus ada lima pendamping.
Sementara itu, PT. Lakban Silinggapuri dalam brosur yang diedarkan kepada masyarakat terkait harga rumah Sindangkasih Permai mematok dengan harga Rp. 70 juta dengan uang muka 10 % atau sebesar Rp. 7 juta. Dan angsuran yang dibebankan sebagai berikut : Rp. 650 ribu perbulan untuk jangka waktu 15 tahun, Rp. 800 ribu untuk jangka waktu 10 tahun, Rp. 1.350 juta untuk 5 tahun, dan Rp. 5.700.000 juta.
Keberatan
Dengan harga tersebut tidak sedikit para PNS yang tadinya hendak mengambil rumah, justru memilih untuk mengurungkan niatnya. Pasalnya harga yang ditawarkan oleh pengembang dinilai terlalu mahal.
Salah seorang PNS Dadang Munandar mengaku kecewa terhadap harga yang ditawarkan pihak pengembang karena terlalu mahal.Ia mempertanyakan subsidi dari pemerintah yang tidak dirasakan oleh pegawai golongan rendah.Selain itu alasan mundur tidak mengambil perumahan itu dikarenakan hingga kini status tanahnya masih belum jelas.
Dadang khawatir suatu saat nanti masalah tanah tersebut akan menimbulkan permasalahan akibat ada kebijakan lain dari Bupati yang baru.Ia berharap selain pemerintah memperjelas status tanahnya terlebih dahulu juga menurunkan harga hingga bisa terjangkau oleh PNS golongan II seperti dirinya.
Pemerintah Kabupaten Majalengka optimis proyek pembangunan perumahanan PNS yang terletak di tanah bengkok Keluarahan Sindangkasih akan segera terealisasi. Walaupun proses administrasi mulai dari pembebasan tanah, proses izin, serta proses penunjukan deplover masih dipertanyakan oleh berbagai pihak karena dianggap bermasalah.
Bahkan Bupati Majalengka, H. Sutrisno, SE, M.Si menyakinkan pembangunan perumahan PNS bagaimana pun harus jadi dilaksanakan selagi peluang itu ada. Saat ini pemkab Majalengka mendapatkan kucuran bantuan dana dari Kementrian Negara Perumahan Rakyat (Kemempera) untuk pembangunan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah atau PNS yang mempunyai gaji pokok dibawah Rp. 2,5 juta.
Hal ini sesuai dengan amanat Kepres No 14 tahun 2003 tentang pembentukan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum) PNS, yakni bantuan dari Kemempera ini berupa bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiyaan Perumahan (FLPP) guna membantu memperingan pembiayaan kredit perumahan rakyat (KPR) perumahan PNS yang ada di daerah.
“Sebagai pembina kepegawaian di Kabupaten Majalengka, tentu saja saya sangat mendukung program pembangunan perumahan dari Kemempera ini. Karena dengan program ini secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama para PNS yang berpenghasilan rumah agar bisa memiliki rumah,” Kata Bupati dalam sambutanya pada acara sosialisasi bantuan uang muka perumahan FLPP Sindangkasih Permai melalui Bapertarum untuk PNS Kab. Majalengka di Graha Sindangkasih belum lama ini.
Guna mendukung program Kemempera RI ini Pemkab Majalengka telah menyediakan tanah seluas 13 hektare yang merupakan lahan eks bengkok kelurahan Sindangkasih, Kec. Majalengka. Rencananya di lahan tersebut akan dibangun untuk 800 unit rumah dengan tipe 36/100 meter perssegi.
Sementara itu untuk status tanahnya sendiri, menurut Bupati tengah berupaya memperjelas kepemilikannya. Hal ini bertujuan agar pemilik rumah nanti tidak menemui masalah dikemudian hari. Yakni dengan cara pemkab Majalengka akan menghibahkan tanah tersebut ketika sudah berlangsung penempatan perumahan selama 20 tahun.
Dengan cara ini Pemkab Majalengka diuntungkan dengan tidak menarik dana untuk pembelian tanah tersebut. Karena apabila tanah milik pemkab digunakan untuk kepentingan perumahan PNS dan ditempati selama 20 tahun bisa menjadi milik pribadi.
“Ya tentu saja ketika tanah milik pemerintah yang tadinya dijadikan hak guna pakai, kemudian menjadi hal milik probadi ada proses penggunaanya yakni dengan menempati selama 20 tahun lamanya,” paparnya.
Dalam sosiliasi tersebut, Bapertarum juga menjelaskan bahwa setiap PNS golongan I, II, dan III yang telah memenuhi persyaratan pengajuan rumah ini akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp. 15 juta per orang yang diperuntukan sebagai uang muka. Bantuan ini bersumber dari iuran Tabungan Perumnahan (Taperum) para PNS yang dikembalikan lagi kepada PNS dengan bungan pinjaman rendah sebesar 6 %.
Direktur PT Lakban Silinggapuri H Didi Supriadi sebagai pengembang yang ditunjuk dalam pengerjaan pembangunan Perumahan PNS Sindangkasih Permai mengatakan, pihaknya sudah siap untuk membangun perumahan dalam waktu dekat ini. Hanya tinggal menunggu hasil MOU dengan perbankan soal keringanan biaya perumahan PNS yang diajukan oleh Bupati Majalengka.
Menurut Didi, sebagai pengembang pihaknya tidak mengambil uang satu rupiah pun, tidak seperti pembangunan perumahan di daerah lain. Dan untuk terbebas dari pajak, ia menghimbau agar harga perumahan PNS per unit di bawah Rp70 juta. Sesuai Permenkeu RI Nomor 31/2011, dimana apabila pembangunan perumahan di atas Rp. 70 juta maka akan dikenakan beban pajak 10 %.
“Sesuai dengan permintaan pak Bupati yang menginginkan agar PNS tidak dikenakan pajak dalam mendapatkan perumahan tersebut. Saat ini masih proses negosiasi dengan pihak Kemenpera RI. Dan saya salut dengan keinginan bupati Majalengka yang ingin membebaskan pajak pada perumahan PNS ini,” ungkapnya.
Masih Bermasalah
PNS Tak Jadi Mengambil Rumah
Ditempat terpisah anggota DPRD Kab. Majalengka, H. Pepep Saeful Hidayat justru menilai Pemkab terlalu memaksakan pembangunan perumahan PNS ini. Pasalnya ada beberapa syarat administrasi belum terpenuhi bahkan bermasalah, seperti status tanah, dan penunjukan pengembang dalam pembangunan perumahan PNS serta harga perumahan yang dinilai tinggi.
Menurut Pepep, sebelum pembangunan perumahan PNS ini dilakukan tentunya Pemkab Majalengka harus segera menyelesaikan semua proses administrasi. Hal ini penting mengingat proses administrasi adalah langkah awal dalam melaksanakan pembangunan perumahan, karena apabila proses administrasi bermasalah dikhawatirkan kedepanya akan terus menuai permasalahan.
“Apabila proses administrasi pembangunan perumahan ini dari awal sudah tidak beres, dikhawatirkan di kemudian hari akan menimbulkan persoalan. Dan Ujung-ujungnya masyarakat lah yang menjadi korban,” katanya saat ditemui diruang kerjanya belum lama ini.
Salah satunya seperti status tanah yang akan dijadikan perumahan adalah masih merupakan tanah bengkok, artinya masih milik pemerintah. Ketika tanah itu akan menjadi hak milik pribadi setidaknya pemkab Majalengka harus membebaskanya. Namun yang terjadi justru pemerintah menggantung status tanah tersebut, dengan mengeluarkan kebijakan pemberian hak milik tanah dilakukan setelah nanti 20 tahun dengan cara dihibahkan dari hak guna pakai menjadi hak milik.
Pepep menambahkan, dengan cara seperti ini pemkab Majalengka bukanya memberikan solusi dan membantu PNS, karena dengan status tanah yang tidak jelas ini akan memberikan persoalan baru bagi PNS.
“Menunggu status tanah selama 20 tahun bukanlah solusi yang terbaik, karena sewaktu-waktu kebijakan pemkab Majalengka kedepan ini bisa saja berubah mengikuti pemimpin barunya,” tambahnya.
Selain itu, penunjukan developer (pengembang) dalam pembangunan perumahan ini perlu dipertanyakan. Pasalnya pemkab sendiri terkesan tidak transparan dalam menginformasikan pengembang PT. Lakban Silinggapuri, padahal untuk menjadi pengembang dalam pembangunan perumahan tidaklah mudah karena harus menempuh mekanisme seperti harus ada lima pendamping.
Sementara itu, PT. Lakban Silinggapuri dalam brosur yang diedarkan kepada masyarakat terkait harga rumah Sindangkasih Permai mematok dengan harga Rp. 70 juta dengan uang muka 10 % atau sebesar Rp. 7 juta. Dan angsuran yang dibebankan sebagai berikut : Rp. 650 ribu perbulan untuk jangka waktu 15 tahun, Rp. 800 ribu untuk jangka waktu 10 tahun, Rp. 1.350 juta untuk 5 tahun, dan Rp. 5.700.000 juta.
Keberatan
Dengan harga tersebut tidak sedikit para PNS yang tadinya hendak mengambil rumah, justru memilih untuk mengurungkan niatnya. Pasalnya harga yang ditawarkan oleh pengembang dinilai terlalu mahal.
Salah seorang PNS Dadang Munandar mengaku kecewa terhadap harga yang ditawarkan pihak pengembang karena terlalu mahal.Ia mempertanyakan subsidi dari pemerintah yang tidak dirasakan oleh pegawai golongan rendah.Selain itu alasan mundur tidak mengambil perumahan itu dikarenakan hingga kini status tanahnya masih belum jelas.
Dadang khawatir suatu saat nanti masalah tanah tersebut akan menimbulkan permasalahan akibat ada kebijakan lain dari Bupati yang baru.Ia berharap selain pemerintah memperjelas status tanahnya terlebih dahulu juga menurunkan harga hingga bisa terjangkau oleh PNS golongan II seperti dirinya.
Sabtu, 21 Januari 2012
MULYA SARI BAKTI Penangkar tanaman perkebunan dan kehutanan
Majalengka
Kalau dicermati sepintas,usaha penangkaran bibit kayu tampak sepele dan dianggap kurang menguntungkan.Namun lain halnya bagi sahidun abdul muis,usaha ini justru menguntungkan dan membawa berkah dalam hidupnya. Karena ia sekarang dikenal sebagai penangkar bibit kayu yang cukup sukses. “Sebenarnya,usaha penangkaran bibit kayu punya prospek cerah,dan saya telah membuktikannya.”ujar sahidun saat di temui. Alasannya,karena gunung-gunung di Jawa Barat milik perseorangan banyak yang gundul diperkirakan luasnya ribuan hektar,sehingga dipastikan membutuhkan bibit kayu atau tanaman lainnya untuk ditanam seperti pohon albasiah,manglid,mahoni,jati mas serta bibit buah-buahan dan lainnya.
Mulya sari bakti adalah Perusahaan penangkar/ suplayer tanaman kehutanan, perkebunan dan hortikultura yang menyedikan berbagai macam bibit-bibitan kayu dan buah-buahan yang beralamat di desa ranji kulon kecamatan kasokandeul kab, majalengka
Menurut Sahidun abdul muis Saat di temui mengatakan “kami memiliki 3,5 H lahan budidaya bibit kayu-kayuan dan buah-buahan di 4 lokasi yaitu di desa ranji kulon rajagaluh kidul, indrakila dan kami Bekerja sama dengan 62 penangkar benih di beberapa kawasan, kami menyediakan berbagai macam bibit dan benih pohon dan tanaman kehutanan. Benih yang tersedia di dalam polybag, bisa dapat berdasarkan pesanan dan ketersediaan sesuai musim.
Benih ini ditujukan kepada para kolektor tanaman kayu, peneliti, pemilik kebun yang ingin menghijaukan lahannya maupun program penanaman dan penghijauan di berbagai daerah.
Lebih lanjut dia mengatakan” melayani kebutuhan masyarakat di bidang penghijauan alam yaitu dengan menanam pohon termasuk sarana produksi penyedia pupuk dan obat-obatan” Dengan menanam pohon, menurutnya banyak manfaat. Misalnya dari segi ekonomi dalam kurun waktu 4 – 6 tahun apabila dikelola secara intensif, dalam 1 Hektare bisa menghasilkan uang rupiah. Selain itu, tentunya sangat bermanfaat bagi lingkungan, antara lain dapat mengurangi bencana alam dan mengatasi Global Warming (Pemanasan Global). (AUDIN)
Kalau dicermati sepintas,usaha penangkaran bibit kayu tampak sepele dan dianggap kurang menguntungkan.Namun lain halnya bagi sahidun abdul muis,usaha ini justru menguntungkan dan membawa berkah dalam hidupnya. Karena ia sekarang dikenal sebagai penangkar bibit kayu yang cukup sukses. “Sebenarnya,usaha penangkaran bibit kayu punya prospek cerah,dan saya telah membuktikannya.”ujar sahidun saat di temui. Alasannya,karena gunung-gunung di Jawa Barat milik perseorangan banyak yang gundul diperkirakan luasnya ribuan hektar,sehingga dipastikan membutuhkan bibit kayu atau tanaman lainnya untuk ditanam seperti pohon albasiah,manglid,mahoni,jati mas serta bibit buah-buahan dan lainnya.
Mulya sari bakti adalah Perusahaan penangkar/ suplayer tanaman kehutanan, perkebunan dan hortikultura yang menyedikan berbagai macam bibit-bibitan kayu dan buah-buahan yang beralamat di desa ranji kulon kecamatan kasokandeul kab, majalengka
Menurut Sahidun abdul muis Saat di temui mengatakan “kami memiliki 3,5 H lahan budidaya bibit kayu-kayuan dan buah-buahan di 4 lokasi yaitu di desa ranji kulon rajagaluh kidul, indrakila dan kami Bekerja sama dengan 62 penangkar benih di beberapa kawasan, kami menyediakan berbagai macam bibit dan benih pohon dan tanaman kehutanan. Benih yang tersedia di dalam polybag, bisa dapat berdasarkan pesanan dan ketersediaan sesuai musim.
Benih ini ditujukan kepada para kolektor tanaman kayu, peneliti, pemilik kebun yang ingin menghijaukan lahannya maupun program penanaman dan penghijauan di berbagai daerah.
Lebih lanjut dia mengatakan” melayani kebutuhan masyarakat di bidang penghijauan alam yaitu dengan menanam pohon termasuk sarana produksi penyedia pupuk dan obat-obatan” Dengan menanam pohon, menurutnya banyak manfaat. Misalnya dari segi ekonomi dalam kurun waktu 4 – 6 tahun apabila dikelola secara intensif, dalam 1 Hektare bisa menghasilkan uang rupiah. Selain itu, tentunya sangat bermanfaat bagi lingkungan, antara lain dapat mengurangi bencana alam dan mengatasi Global Warming (Pemanasan Global). (AUDIN)
4 SEKOLAH PENERIMA DANA APBN-P DI UPTD CINGAMBUL Program Rehab Sekolah dalam Melancarkan Pendidikan
Majalengka
Dinas Pendidikan Kabupaten majalengka sedang fokus dalam urusan sarana dan prasarana. dengan melakukan perbaikan gedung sekolah yang rusak. Program ini dipandang sangat penting untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar. program rehab kelas ini tentunya juga menjadi skala prioritas dalam membenahi sarana dan prasarana yang kurang memadai. karena dalam mensukseskan program pemerintah tentang pendidikan 9 tahun (wajar dikdas) yang mengiplentasikan berbagai alternatip. Sarana prasarana sangat mendukung kepada keberasilan dari suatu proses belajar mengajar. Demikian di katakan Aceng jaelani S.pd.i kepala SDN wangkelang dan juga ketua PGRI kec, cingambul saat di temui
Lebih lanjut dia mengatakan Di tahun 2011 ini ada 3 rehab dan I RKB. di UPTD kecamatan cingambul Kab. Majalengka. penerima program APBN-P yaitu SDN I, SDN II Wangkelang SDN cikondang dan SDN IV paniis Mendapatkan RKB ke 4 SDN tersebut mendapat kucuran dana masing- masing 3 ruang kelas. Sementara pelaksanaannya selain melibatkan Komite, juga Kepala Sekolah, untuk ikut serta mengerjakan perbaikan gedung sekolah sehingga diharapkan pembangunan rehab dapat dilaksanakan dengan baik dan makasimal. ”ujarnya
Menurut kepala SDN IV paniis yang melaksanakan RKB mengucapkan “terima kasih kepada Pemerintah pusat maupun daerah yang melalaui Dinas Pendidikan sudah memberikan Program APBN-P ini. Apa yang sudah diterima dilaksanakan sebaik-baiknya sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di SDN kami ini. Diharapkan kedepannya Program-program yang lain juga diberikan.
Ditempat terpisah H. Iwan Rusmawan S.pd.i M.pd. kepala UPTD kec, cingambul saat ditemui proresifjaya di ruang kerjanya,mengungkapkan dana APBN-P yang dikucurkan telah dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah dengan baik. “Alhamdulillah dengan adanya bantuan dana untuk pembangunan gedung sekolah tersebut dapat mengurangi ruang kelas yang tidak layak pakai serta Kegiatan belajar mengajar menjadi nyaman, melalui dukungan sarana prasarana bagi terselenggaranya proses belajar mengajar tersebut adalah dengan melakukan pembenahan bangunan gedung sekolah serta penataan dan pengembangan prasarana pendidikan yang memadai dan kedepanya pemerintah pusat, daerah harus lebih perhatian terhadap sarana pendidikan “ujarnya. ( AUDIN)
Dinas Pendidikan Kabupaten majalengka sedang fokus dalam urusan sarana dan prasarana. dengan melakukan perbaikan gedung sekolah yang rusak. Program ini dipandang sangat penting untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar. program rehab kelas ini tentunya juga menjadi skala prioritas dalam membenahi sarana dan prasarana yang kurang memadai. karena dalam mensukseskan program pemerintah tentang pendidikan 9 tahun (wajar dikdas) yang mengiplentasikan berbagai alternatip. Sarana prasarana sangat mendukung kepada keberasilan dari suatu proses belajar mengajar. Demikian di katakan Aceng jaelani S.pd.i kepala SDN wangkelang dan juga ketua PGRI kec, cingambul saat di temui
Lebih lanjut dia mengatakan Di tahun 2011 ini ada 3 rehab dan I RKB. di UPTD kecamatan cingambul Kab. Majalengka. penerima program APBN-P yaitu SDN I, SDN II Wangkelang SDN cikondang dan SDN IV paniis Mendapatkan RKB ke 4 SDN tersebut mendapat kucuran dana masing- masing 3 ruang kelas. Sementara pelaksanaannya selain melibatkan Komite, juga Kepala Sekolah, untuk ikut serta mengerjakan perbaikan gedung sekolah sehingga diharapkan pembangunan rehab dapat dilaksanakan dengan baik dan makasimal. ”ujarnya
Menurut kepala SDN IV paniis yang melaksanakan RKB mengucapkan “terima kasih kepada Pemerintah pusat maupun daerah yang melalaui Dinas Pendidikan sudah memberikan Program APBN-P ini. Apa yang sudah diterima dilaksanakan sebaik-baiknya sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di SDN kami ini. Diharapkan kedepannya Program-program yang lain juga diberikan.
Ditempat terpisah H. Iwan Rusmawan S.pd.i M.pd. kepala UPTD kec, cingambul saat ditemui proresifjaya di ruang kerjanya,mengungkapkan dana APBN-P yang dikucurkan telah dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah dengan baik. “Alhamdulillah dengan adanya bantuan dana untuk pembangunan gedung sekolah tersebut dapat mengurangi ruang kelas yang tidak layak pakai serta Kegiatan belajar mengajar menjadi nyaman, melalui dukungan sarana prasarana bagi terselenggaranya proses belajar mengajar tersebut adalah dengan melakukan pembenahan bangunan gedung sekolah serta penataan dan pengembangan prasarana pendidikan yang memadai dan kedepanya pemerintah pusat, daerah harus lebih perhatian terhadap sarana pendidikan “ujarnya. ( AUDIN)
Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jadi Fokus Utama DISDIK majalengka 72 MILYARD AKAN DI SIAPKAN UNTUK REHAB RUANG KELAS
Majalengka
Pemerintah yang tidak ragu-ragu dalam membangun sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu faktor majunya pendidikan di Indonesia Pembangunan sekolah-sekolah ke pelosok terpencil salah satu wujud keseriusan dalam meningkatkan dunia pendidikan
akan mengoptmal Sarana dan Prasarana gedung sekolah.Dinas Pendidikan (Disdik) kab, majalengka Drs. H Sanwasi MM. menyebutkan keadaan gedung sekolah yang masih rusak mencapai 25% meskipun tahun 2011 banyak yang mendapatkan rehabilitasi namun belum tuntas semua dan di tahun 2012 ini kerusakan gedung sekolah sudah terkaper di dinas pendidikan mudah-mudahan bisa tuntas tahun ini. Dia mengungkapkan” target diprioritaskan untuk rehab ruang kelas, sekolah dasar (SD) yang mecapai 72 Milyard anggran tersebut akan di ambil dari DAK (dana alokasi khusus) untuk fisik gedung sekolah dengan tersedianya sarana pendidikan penunjang pendidikan dan peningkatan mutu, serta peningkatan ruang kelas yang secara fisik layak sebagai tempat pelaksanaan belajar dan mengajar.
Kendati demikian, Drs H Sanwasi MM, menyadari bahwa perbaikan belum dapat mencakup seluruhnya. ”Sekalipun kita perbaiki tahun 2011, tapi masih ada 25% yang kondisi tidak layak pakai, rusak sedang,sampai rusak berat,di bebagai kecamatan yang ada di majalengka sesuai dengan program pemerintah serta peraturan mentri sarana gedung sekolah harus di optimalkan ” ujar KADISDIK ketika ditemui. proresifjaya
Hal Senada juga di ungkapkan oleh kabid bina program dan sarana Drs H Elon Sukalam MM, “siswa akan kesulitan belajar jika kondisi sekolah kotor Atau rusak juga meminta bagi sekolah yang sudah di rehab agar bisa merawat gedung sekolah. Hal itu merupakan wujud kepedulian terhadap kondisi keuangan negara.
Lebih lanjut Dia meninta dengan adanya bantuan rehabilitasi yang sudah dilakukan pada tahun 2011 betul-betul di jaga untuk di pergunakan sesuai dengan program belajar mengajar yang menghasilkan kwalitas kinerja para guru, kepala sekolah supaya akreditasi dapat nilai A pihak sekolah harus berlomba dalam prestasi pendidikan dan diharapkan anak didik dapat menimba ilmu secara maksimal sebagai bekal masa depan dan mengisi pembangunan dengan prestasi yang membanggakan.”ujarnya. ( AUDIN)
Pemerintah yang tidak ragu-ragu dalam membangun sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu faktor majunya pendidikan di Indonesia Pembangunan sekolah-sekolah ke pelosok terpencil salah satu wujud keseriusan dalam meningkatkan dunia pendidikan
akan mengoptmal Sarana dan Prasarana gedung sekolah.Dinas Pendidikan (Disdik) kab, majalengka Drs. H Sanwasi MM. menyebutkan keadaan gedung sekolah yang masih rusak mencapai 25% meskipun tahun 2011 banyak yang mendapatkan rehabilitasi namun belum tuntas semua dan di tahun 2012 ini kerusakan gedung sekolah sudah terkaper di dinas pendidikan mudah-mudahan bisa tuntas tahun ini. Dia mengungkapkan” target diprioritaskan untuk rehab ruang kelas, sekolah dasar (SD) yang mecapai 72 Milyard anggran tersebut akan di ambil dari DAK (dana alokasi khusus) untuk fisik gedung sekolah dengan tersedianya sarana pendidikan penunjang pendidikan dan peningkatan mutu, serta peningkatan ruang kelas yang secara fisik layak sebagai tempat pelaksanaan belajar dan mengajar.
Kendati demikian, Drs H Sanwasi MM, menyadari bahwa perbaikan belum dapat mencakup seluruhnya. ”Sekalipun kita perbaiki tahun 2011, tapi masih ada 25% yang kondisi tidak layak pakai, rusak sedang,sampai rusak berat,di bebagai kecamatan yang ada di majalengka sesuai dengan program pemerintah serta peraturan mentri sarana gedung sekolah harus di optimalkan ” ujar KADISDIK ketika ditemui. proresifjaya
Hal Senada juga di ungkapkan oleh kabid bina program dan sarana Drs H Elon Sukalam MM, “siswa akan kesulitan belajar jika kondisi sekolah kotor Atau rusak juga meminta bagi sekolah yang sudah di rehab agar bisa merawat gedung sekolah. Hal itu merupakan wujud kepedulian terhadap kondisi keuangan negara.
Lebih lanjut Dia meninta dengan adanya bantuan rehabilitasi yang sudah dilakukan pada tahun 2011 betul-betul di jaga untuk di pergunakan sesuai dengan program belajar mengajar yang menghasilkan kwalitas kinerja para guru, kepala sekolah supaya akreditasi dapat nilai A pihak sekolah harus berlomba dalam prestasi pendidikan dan diharapkan anak didik dapat menimba ilmu secara maksimal sebagai bekal masa depan dan mengisi pembangunan dengan prestasi yang membanggakan.”ujarnya. ( AUDIN)
Senin, 02 Januari 2012
Kades Bongas Wetan Diduga Selewengkan Dana Pembangunan Masjid
Majalengka. online
Mesjid di Blok Buah Gede Bongas Wetan Kec. Sumberjaya terlihat masih belum rampung, tampak paving block yang belum terpasang.
Warga desa Bongas Wetan kecamatan Sumberjaya mengultimatum Suhaeti agar lengser dari jabatannya sebagai kepala desa Bongas Wetan. Kekecewaan warga ini didorong oleh kecurigaan warga terhadap ketidakjelasan anggaran pembangunan dua masjid di blok Munjul dan blok Buah Gede yang sampai kini belum tuntas.
Sebelum diberitakan Sinarmedia edisi Agustus 2011, sebenarnya warga pun sempat curiga terhadap aliran dana yang diperuntukkan bagi pembangunan dua masjid tersebut. Selain itu dua proyek lainnya seperti senderan di blok Ahad dan blok Tegal Lega, dalam anggaran tertulis senilai Rp.16 juta tapi penggunaanya tidak transparan.
“Kini warga dan tokoh masyarakat serta BPD setempat memberikan pilihan kepada kepala desa Bongas Wetan agar mengundurkan diri atau terpaksa dilengserkan secara tidak hormat oleh warga.” Ungkap salah seorang warga ketika ditemui di sekitar lingkungan balai desa Bongas Wetan.
Warga menuturkan, pihaknya bersama jajaran tokoh masyarakat beserta Badan Perwakilan Masyarakat (BPD) telah bermusyawarah setelah munculnya berita permasalah kuwu mengenai pembangunan masjid terutama yang berada di blok Buah Gede yang sampai kini masih terbengkalai .
Salah seorang tokoh masyarakat setempat yang minta namanaya tidak disebutkan, mengatakan pihaknya ingin meminta kejelasan terkait dana pembangunan dua masjid tersebut yang sampai kini masih belum tuntas. Masjid di blok Munjul sampai kini pun masih belum dipasang paving blok. Sedangkan masjid di blok Buah Gede sampai kini baru sebatas dicat yang asal-asalan. Tokoh masyarakat ini pun mengatakan tidak membantah terkait ketua BPD setempat yang menerima uang dari pihak pengusaha yang ditunjuk untuk mengerjakan dua proyek pembangunan masjid yang berada di pelintasan tol Cikapa tersebut yang sampai September 2011 belum juga rampung.
“Sebenarnya setelah pemberitaan, warga antusias dan merespon positif, soalnya sebelum berita turun sudah banyak wartwan yang datang ke kuwu hanya saja tidak ada kabar selanjutnya. Kami pun dari dulu ingin sekali menanyakan hal itu. Namun, kami masih terkendala ‘sesuatu’ jadinya kami hanya bermusyawarah dan akhirnya memberikan batas waktu kepada kuwu agar mau memilih mengundurkan diri saja atau terpaksa warga yang memberhentikan.” Jelasnya.
Salah seorang tokoh masyarakat lainnya mengatakan, sampai sekarang pun masjid yang berada di blok Buah Gede masih terbengkalai, cat masjid terlihat berantakan. Dalam hal ini pihaknya menilai antara kepala desa maupun pengusaha sama-sama salah.
“Kami menilai keduanya salah. Kuwu salah, karena yang namanya kepala desa seharusnya tak usah repot mencari pekerja untuk mengurusi pembangunan masjid tersebut, karena hal itu sudah ada yang mengurusnya yaitu pihak pengusaha. Sedangkan pihak pengusaha juga salah, karena sampai tenggat waktu yang ditentukan dia tidak bisa menyelasaikan pembangunan masjid tersebut sesuai waktu yang telah disepakati.” Ungkapnya.
Selain dua proyek pembangunan masjid, tokoh masmyarakat dan warga juga mempertanyakan tentang dana ADD yang telah cair. Sedangkan SPJ-nya sendiri belum dibuat. Kemudian senderan di blok Ahad senilai Rp.15 juta malah turun hanya Rp.10 juta. Senderan di blok Tegal Lega senilai 16 juta hanya turun Rp. 10 juta.
“Dana itu juga kami pertanyakan. Pokoknya kepala desa Bongas Wetan yang sekarang ini kacau. Anehnya ketika didatangi orang yang mengaku wartawan, dia malah selalu ngasih uang. Sedangkan untuk mengurus proyek senderan yang diperuntukkan infrastruktur desa malah ia catut. Dana pembangunan dua masjid juga entah kemana. Itu jelas sudah salah kaprah.” Tandasnya.
Ketua BPD setempat Budi Harjo M.M.Pd saat dikonfirmasi membenarkan bahwa dirinya telah menerima uang dari pengusaha, namun hal itu, menurut pengakuannya sudah ia kembalikan, mengingat uang sebesar itu tidak ada faedahnya buat dirinya. Kini pihaknya bersama warga mengultimatum kepala desa sampai akhir tahun ini, agar mengundurkan diri atau jika tidak mengundurkan diri akan diberhentikan secara paksa.
“Jika memang kuwu tidak mau menggundurkan diri, dengan terpaksa warga akan bertindak sesaui dengan kesepakatan warga Bongas Wetan yang menginginkan adanya pergantian kepala desa.” Ungkap ketua BPD
Mesjid di Blok Buah Gede Bongas Wetan Kec. Sumberjaya terlihat masih belum rampung, tampak paving block yang belum terpasang.
Warga desa Bongas Wetan kecamatan Sumberjaya mengultimatum Suhaeti agar lengser dari jabatannya sebagai kepala desa Bongas Wetan. Kekecewaan warga ini didorong oleh kecurigaan warga terhadap ketidakjelasan anggaran pembangunan dua masjid di blok Munjul dan blok Buah Gede yang sampai kini belum tuntas.
Sebelum diberitakan Sinarmedia edisi Agustus 2011, sebenarnya warga pun sempat curiga terhadap aliran dana yang diperuntukkan bagi pembangunan dua masjid tersebut. Selain itu dua proyek lainnya seperti senderan di blok Ahad dan blok Tegal Lega, dalam anggaran tertulis senilai Rp.16 juta tapi penggunaanya tidak transparan.
“Kini warga dan tokoh masyarakat serta BPD setempat memberikan pilihan kepada kepala desa Bongas Wetan agar mengundurkan diri atau terpaksa dilengserkan secara tidak hormat oleh warga.” Ungkap salah seorang warga ketika ditemui di sekitar lingkungan balai desa Bongas Wetan.
Warga menuturkan, pihaknya bersama jajaran tokoh masyarakat beserta Badan Perwakilan Masyarakat (BPD) telah bermusyawarah setelah munculnya berita permasalah kuwu mengenai pembangunan masjid terutama yang berada di blok Buah Gede yang sampai kini masih terbengkalai .
Salah seorang tokoh masyarakat setempat yang minta namanaya tidak disebutkan, mengatakan pihaknya ingin meminta kejelasan terkait dana pembangunan dua masjid tersebut yang sampai kini masih belum tuntas. Masjid di blok Munjul sampai kini pun masih belum dipasang paving blok. Sedangkan masjid di blok Buah Gede sampai kini baru sebatas dicat yang asal-asalan. Tokoh masyarakat ini pun mengatakan tidak membantah terkait ketua BPD setempat yang menerima uang dari pihak pengusaha yang ditunjuk untuk mengerjakan dua proyek pembangunan masjid yang berada di pelintasan tol Cikapa tersebut yang sampai September 2011 belum juga rampung.
“Sebenarnya setelah pemberitaan, warga antusias dan merespon positif, soalnya sebelum berita turun sudah banyak wartwan yang datang ke kuwu hanya saja tidak ada kabar selanjutnya. Kami pun dari dulu ingin sekali menanyakan hal itu. Namun, kami masih terkendala ‘sesuatu’ jadinya kami hanya bermusyawarah dan akhirnya memberikan batas waktu kepada kuwu agar mau memilih mengundurkan diri saja atau terpaksa warga yang memberhentikan.” Jelasnya.
Salah seorang tokoh masyarakat lainnya mengatakan, sampai sekarang pun masjid yang berada di blok Buah Gede masih terbengkalai, cat masjid terlihat berantakan. Dalam hal ini pihaknya menilai antara kepala desa maupun pengusaha sama-sama salah.
“Kami menilai keduanya salah. Kuwu salah, karena yang namanya kepala desa seharusnya tak usah repot mencari pekerja untuk mengurusi pembangunan masjid tersebut, karena hal itu sudah ada yang mengurusnya yaitu pihak pengusaha. Sedangkan pihak pengusaha juga salah, karena sampai tenggat waktu yang ditentukan dia tidak bisa menyelasaikan pembangunan masjid tersebut sesuai waktu yang telah disepakati.” Ungkapnya.
Selain dua proyek pembangunan masjid, tokoh masmyarakat dan warga juga mempertanyakan tentang dana ADD yang telah cair. Sedangkan SPJ-nya sendiri belum dibuat. Kemudian senderan di blok Ahad senilai Rp.15 juta malah turun hanya Rp.10 juta. Senderan di blok Tegal Lega senilai 16 juta hanya turun Rp. 10 juta.
“Dana itu juga kami pertanyakan. Pokoknya kepala desa Bongas Wetan yang sekarang ini kacau. Anehnya ketika didatangi orang yang mengaku wartawan, dia malah selalu ngasih uang. Sedangkan untuk mengurus proyek senderan yang diperuntukkan infrastruktur desa malah ia catut. Dana pembangunan dua masjid juga entah kemana. Itu jelas sudah salah kaprah.” Tandasnya.
Ketua BPD setempat Budi Harjo M.M.Pd saat dikonfirmasi membenarkan bahwa dirinya telah menerima uang dari pengusaha, namun hal itu, menurut pengakuannya sudah ia kembalikan, mengingat uang sebesar itu tidak ada faedahnya buat dirinya. Kini pihaknya bersama warga mengultimatum kepala desa sampai akhir tahun ini, agar mengundurkan diri atau jika tidak mengundurkan diri akan diberhentikan secara paksa.
“Jika memang kuwu tidak mau menggundurkan diri, dengan terpaksa warga akan bertindak sesaui dengan kesepakatan warga Bongas Wetan yang menginginkan adanya pergantian kepala desa.” Ungkap ketua BPD
Langganan:
Postingan (Atom)