Majalengka
Pendidikan merupakan upaya untuk membudayakan seseorang
menjadi anggota masyarakat yang aktif, berbudaya dan mampu bersosialisasi dalam
masyarakatnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, pembelajaran berlangsung secara konstruktivis (membangun)
yang didasari oleh pemikiran bahwa setiap individu peserta didik merupakan
bibit potensial yang mampu berkembang secara mandiri. Dan tugas pendidikanlah
yang membentuk dasar itu melalui pendidikan karakter.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yang kemudian
diimplementasikan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), merupakan
kurikulum yang dirancang untuk memberikan peluang seluas-luasnya bagi sekolah
dan tenaga pendidik untuk melakukan praktik-praktik pendidikan dalam rangka
mengembangkan semua potensi yang dimiliki peserta didik, baik melalui proses
pembelajaran di kelas maupun melalui program pengembangan diri
(ekstrakurikuler). Pengembangan potensi peserta didik tersebut dimaksudkan untuk
memantapkan kesadaran diri tentang kemampuan atau life skill terutama kemampuan
personal (personal skill) yang dimilikinya. Termasuk dalam hal ini adalah
pengembangan potensi peserta didik yang berhubungan dengan karakter
dirinya.demikian dikatakan Humaedi S.Pd. M.MPd kepala sekolah SMPN 3
lemahasugih saat ditemui media ini
SMPN 3 Lemahsugih
yang berlokasi di desa jalan raya desa kalapadua kecamatan Lemahsugih kabupaten majalengka terus
meyakinkan diri untuk meraih prestasi bagi semua anak didiknya, SMPN
3 Lemahsugih yang memiliki 467siswa dengan tenaga pendidik yang sudah propisional dan
berupaya
selalu
menghantarkan peserta anak didik pada pencapaian standar kwalitas yang mampu
mengarahkan setiap individual semua siswa,
pada tahun yang lalu SMPN 3 Lemahsugih telah
menorehkan prestasi ajang adu lomba OSN Matematika serta MTQ atas nama
siswa Dede permana dan Evi fajriati sampai ke tingkat provinsi jawa barat
dengan visi unggul dalam prestasi dan berbasis agamis.
Menurut kepala SMPN 3 Lemahsugih Humaedi S.Pd. M.MPd saat
ditemui dikantornya menjelaskan “ pihaknya akan terus meningkatkan prestasi
pandidikan bagi semua siswa-siswi baik
akademik maupun non akademik serta meningkatkan seni budaya diantaranya degung,
angklung, marcingband, dangdut, solo,merawis, yang memanfaatkan bantuan dari
direktorat jendral pendidikan senilai 70 juta pada tahun 2013 memerlukan sebuah proses pendidikan yang
holistik, simultan dan berkesinambungan. Dalam sistem pendidikan tersebut harus
dikembangkan beberapa aspek Tentu kita sepakat buat apa memiliki lulusan yang
cerdas dan memiliki perilaku yang baik, jelasnya.
(AUDIN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar