DANA BANTUAN YANG TURUN KE DESA
SINDANGWANGI TIDAK TRANSFARAN
MAJALENGKA
Program bantuan yang dikucurkan ke desa merupakan program pemerintah yang tujuanya untuk mempercepat pembangunan
dipedesaan sehingga kebutuhan masyarakat akan lancarnya baik inprastuktur maupun yang bekaitan dengan
kepentingan warga masyarakat
Untuk meningkatakan infrastuktur
desa pemerintah terus menerus mengucurkan dana bantuan ke desa baik dari
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah salahsatu bantuan yang telah
diberikan kepada desa yaitu progaram infrastuktur dasar desa dari pemerintah
jawa barat serta bantuan ADD dan bantuan RUTILAHU Seperti halnya yang di terima
oleh desa sndang wangi kecamatan sindangwangi kabupaten majalengka yang
beberapa waktu lalu telah dilakasanakan namun sangat disayangkan bantuan yang
di berikan pemeintah tidak tranfaran hingga muncul dugaan adanya pengurangan
volume Diduga dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan RAB sehingga berpotensi
merugikan uang negara.
Dari dana ADD senilai 128 juta dan dana infrastuktur
senilai 100 juta pelaksanaanya diduga
tidak sesuai dengan harapan sehingga ada uang lebih yang di manfaatkan untuk
kepentingan pribadi.
Diduga dana ADD senilai 128 serta
dana infrsatuktur desa senilai 100 yang telah dilaksanan oleh pihak desa tidak
sesuai bahkan dari dana tersebut ada uang yang tercecer dan pelasanaan RUTILAHU
ada manipulasi harga sehingga dari pembelanjaan bahan material tidak ada
keterbukaan,
Sumber informasi media ini
mengatakan dari bantuan RUTILAHU pihak penerima mamfaat hanya di berikan bahan
material seperti yang terjadi pada salahaseorang warga “ kami hanya menerima
bantuan bahan material sperti kayu satu
ikat kayu balok dan dua ikat kayu kaso, tujuh karung semen, tujuh dus kramik,
satu mobil kecil pasir, 20 GRC, 3 kaleng
CAT serta risplang, hanya itu yang diberikan oleh pihak desa dengan
panitia LPM selanjutnya kami tidak tahu nota pembelanjaan
Suherman PJS kades sindangwangi saat di
komfirmasi bedalih pelaksanaan program sudah sesuai dengan pengajuan adapun
uang yang tercecer kami rasa sanagat
kecil hanya
Kurang
lebih 5% sementara dari program bantuan
pemerintah jawa barat senilai 100 juta untuk rehablitasi gedung kantor
desa nambah dua ruangan karena
sebelumnya tanah kosong
Dia menambahkan “ untuk bantuan
RUTILAHU itu ada panitianya dalam program RUTILAHU panitia yang belanja bahan
material penerima manfaat hanya diberikan bahan yang disesuaikan dengan
kebutahan masing-masing karena kebutuhan tiap penerima itu tidak sama untuk
nota atau kwetansi pembelanjaan bahan material itu betul tidak terbuka tapi
semua nota atau kwetansi pembelanjaan itu ada di panitia, ujarnya.
Entah apa yang ada dibenak PJS kepala desa bernama
suherman ketika awak media selesai mengomfirmasi tiba-tiba suherman memberikan
uang senilai 100 ribu rupiah dan berdalih bahwa anggaran sudah habis, awak menolaknya karena uang yang berikan
adalah uang bantuan untuk infrastuktur yang di selewengkan oleh kades nada malu
suherman kembali memasukan uang kedompetnya.
Sementara ketua LPM dan selaku
pelaksana RUTILAHU saat dihubungi lewat telepon
berdalih “ semua bahan material sudah di berikan kepada penerima bantuan
RUTILAHU disesuaikan dengan kebutuhan adapun kwetansi sengaja tidak diberikan
pada tiap-tiap penerima tapi kwetansi Dari toko penyedia bahan material itu ada
semua bendahara silahakan tanya saja kepada bendahanya. kata ketua LPM sambil
menutup teleponnya.(AUDIN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar