Pengawasan
DISDIK Sumedang Lemah, bantuan DAK diduga bermasalah
Sumedang
Maraknya persoalan yang
melilit dalam proyek pembangunan gedung sekolah yang didanai dari pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) di lingkungan Dinas
Pendidikan (Disdik) Kabupaten sumedang yang sedang melakukan pengerjaannya pembungan ruang kelas baru
dinilai lemahnya pengawasan dari
pihak dinas terkait juga akibat kelalaian serta ketidakmampuan konsultan yang
ditunjuk oleh Pemkab sumedang. sehingga ada
proyek pembangunan atau rehabilitasi gedung sekolah diduga menyimpang
dari speck atau RAB (Rencana
Anggaran Belanja).
Salahsatu sekolah yang mendapatkan bantuan dari pemerintah
melalui dana alokasi khusus
tahun 2015
yaitu SMPN 1 jatigede
yang berlokasi di desa, kecamatan jatigede kabupaten sumedang
dana senilai 140 juta untuk
ruang kelas baru diduga tidak sesuai
dengan RAB
Dari data yang dihimpun
media ini adanya kejanggalan dalam pelaksanaan pembangunan tersebut hal ini terlihat
dari pondasi bangungan salatunnya penggunaan ceker ayam diduga
tidak massimal atau ada pengurang volume diameter serta pengguan ring balak
yang dianggap tidak sesuai dalam hal ini pengguaan besi serta material adukan
untuk beton menggunakan ampas hasil ayak pasir dan diduga pengerjaanya di
borongkan kepada pihak ketiga
Menurut
rahmat kepala sekolah saat dihubungi lewat telopon mengakui bahwa tahun ini
mendapatkan bantuan dana senilai 140 untuk pembuatan ruang kelas baru
pembangunan itu tidak diborongkan itu dilaksanakan oleh sekolah.
Dia menambahkan untuk urusan teknis kami
selaku penanggungjawab kegitan tidak tahu sepunuhnya karerna ada panitia
pelaksana, kami hanya tahu sebagian
teknis dan tidak tahu kalau ada pondasi yang tidak sesuai dengan
ketentuan karena menurut kami itu sudah sesuai.
Lebih lanjut dia mangatakan program
pembangunan ruang kelas baru itu ada
konsultannya serta ada panitianya untuk
itu silahkan hubungi panitia atau konsultan kami kepala sekolah tidak tahu
secara teknisnya. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar