Rehab Ruang Kelas SMPN 2 Tomo Dipertanyakan
Sumedang
Kegiatan
rehabilitasi gedung sekolah SMPN 2 Tomo yang berlokasi di desa
darmawangi kecamtan tomo kabupaten
sumedang yang menggunakan Dana Alokasi Khusus
(DAK) tahun 2015 yang dilaksanakan pada bulan ini nampaknya banyak yang
dikerjakan tidak sesuai dengan harapan.
Dari
pantauan media ini SMPN
2 tomo mendapatkan bantuan senilai 90 juta untuk rehab dua ruang kelas di beberapa kegiatan pengerjaan bangunan gedung sekolah yang
direhab, masih terlihat banyak
material yang tidak diganti adapun kegiatan hanya pengecatan serta penggantian
GRC atau langit-langit atas sementara kayu untuk risplang mengguakan kayu lokal kelas 3 jenis alba dalam pelaksanaanya diduga hanya penggantian GRC dan pengecatan banyak
yang tidak diganti pengerjaan rehabilitasi gedung sekolah asal-asalan
Menurut
salah seorang guru yang tidak mau disebut namanya di media ini menyampaikan “
kepala sekolah tidak transfaran kepada semua guru keungan
rehab sepenuhnya di pegang oleh kepala sekolah adapun bendahara tidak tahu
menahu pengguaan anggaran karena semua uang rehab dia yang
memegang, selain itu rehab hanya mendapatkan dua lokal tapi pengecatan dilaksanakan di
tiga ruang kelas.
Menurut
kepala sekolah Erat Suratmi
S.Pd. selaku penanggungjawab kegiatan mengatakan rehab sekolah sudah selesai
dilaksanakan ruang kelas sudah dipergunakan oleh siswa-siswi,” lihat saja
gedung sekolahnya seta anggaran terpangpang dalam papan proyeknya ke sana.
Sambil berlalu meninggalkan wartawan.
Kepala sekolah
saat di minta komfirmasi tentang dugaan adanya peyimpangan anggaran untuk rehab
gedung sekolah Erat suratmi selaku kepala sekolah langsung keluar ruangan dan
pemanggil semua panitia rehab untuk menjelaskan teknis rehab namun guru atau
panitia rehab semuanya tidak bisa menjelaskan secara teknis pengguan material
Sementara menurut kuswara panitia rehab
mengatakan “ kami hanya panitia rehab mengenai keuangan semua di pegang oleh
kepala sekolah, kami guru disini hanya atasnama saja panitia, tapi pengelolaan
uang kami tidak dilibatkan dan secara teknis kami bangunan saya tidak tahu adapun yang kami tahu dalam
rehab ini yaitu penggantian GRC itu 3 ruang kelas pewarnaan tembok atau
pengecetan 3 ruang kelas, penggatian
risplang menggunakan kayu lokal kelas 3 jenis kayu sengon (alba
putih) tidak ada penggantian kramik
adapun penggunaan kayu kira dua kubik
Lanjut
dia kepada media ini memaparkan rehab
sekolah ini kayanya sudah sesuai dan sudah selesai dilaksanakan adapun teknis
dan kebijakan rehab sekolah semua ada
dikepala sekolah , kami
adalah guru tentang kewenagan rehab semuanya oleh kepala sekolah dan kami
panitia tidak diberi kewenagan mengelola dana rehab, ujarnya(TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar