Karnaval berbagai hasil bumi mewarnai ritual
“pareresan” (pesta panen) yang berlangsung di objek wisata Situ Sangiang,
Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka,
Kepala Desa Sangiang Maman
Abdurahman mengatakan karnaval hasil bumi desa Sangiang diantaranya kentang,
padi, bawang, kol, sawi dan lain sebagainya. “Pesta panen ini dilakukan setiap
tahun sehabis panen,” ujar Kuwu Maman.
Selanjutnya menurutnya ritual
pareresan adalah menyajikan tumpeng dan sesajian lainnya ke makam Sunan Parung
atau Prabu Pucuk Umum Raja Talaga Manggung yang makamnya disamping Situ
Sangiang yang dipercaya masyarakat setempat sebagai bekas Keraton Kerajaan
Talaga.
“Tumpeng dan sesaji lainnya yang
berupa hasil bumi selanjutnya dilarung ke Situ (danau-red) untuk memberi makan
ikan,” ungkapnya.
Sekdis Dinas Pemuda Olahraga
Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Majalengka Dudung Durahman
mengatakan pareresan dapat menjadi potensi wisata budaya yang dapat dijual ke
wisatawan.
“Ada sekitar 7 desa di kecamatan
Banjaran yang melaksanakan pareresan ini yang waktunya selang satu Minggu,
apabila dikemas menarik dengan promosi yang optimal tentunya menjadi aset
wisata budaya unggulan Kabupaten Majalengka,” ungkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar