Jumat, 07 Agustus 2015

Kepala sekolah diduga mencari keuntungan dari dana rehabilitasi ruang kelas



Rehab Ruang Kelas SMPN 2 Tomo Dipertanyakan
Sumedang
Kegiatan rehabilitasi gedung sekolah  SMPN 2 Tomo yang berlokasi di desa darmawangi kecamtan tomo kabupaten sumedang yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK)  tahun 2015 yang dilaksanakan pada bulan ini nampaknya banyak yang dikerjakan tidak sesuai dengan harapan.
Dari pantauan media ini SMPN 2 tomo mendapatkan bantuan senilai 90 juta untuk rehab dua ruang kelas di beberapa kegiatan pengerjaan bangunan gedung sekolah yang direhab, masih terlihat banyak material yang tidak diganti adapun kegiatan hanya pengecatan serta penggantian GRC atau langit-langit atas sementara kayu untuk  risplang mengguakan kayu lokal kelas 3  jenis alba dalam pelaksanaanya diduga hanya penggantian GRC  dan pengecatan banyak yang tidak diganti pengerjaan rehabilitasi gedung sekolah asal-asalan
Menurut salah seorang guru yang tidak mau disebut namanya di media ini menyampaikan “ kepala sekolah tidak transfaran kepada semua guru keungan rehab sepenuhnya di pegang oleh kepala sekolah adapun bendahara tidak tahu menahu pengguaan  anggaran karena semua uang rehab dia yang memegang, selain itu rehab hanya mendapatkan dua lokal tapi pengecatan dilaksanakan di tiga ruang kelas.
Menurut kepala sekolah Erat Suratmi S.Pd. selaku penanggungjawab kegiatan mengatakan rehab sekolah sudah selesai dilaksanakan ruang kelas sudah dipergunakan oleh siswa-siswi,” lihat saja gedung sekolahnya seta anggaran terpangpang dalam papan proyeknya ke sana. Sambil berlalu meninggalkan wartawan.
Kepala sekolah saat di minta komfirmasi tentang dugaan adanya peyimpangan anggaran untuk rehab gedung sekolah Erat suratmi selaku kepala sekolah langsung keluar ruangan dan pemanggil semua panitia rehab untuk menjelaskan teknis rehab namun guru atau panitia rehab semuanya tidak bisa menjelaskan secara teknis pengguan material
 Sementara menurut kuswara  panitia rehab mengatakan “ kami hanya panitia rehab mengenai keuangan semua di pegang oleh kepala sekolah, kami guru disini hanya atasnama saja panitia, tapi pengelolaan uang kami tidak dilibatkan dan secara teknis kami bangunan saya tidak tahu adapun yang kami tahu dalam rehab ini yaitu penggantian GRC itu 3 ruang kelas pewarnaan tembok atau pengecetan 3 ruang kelas, penggatian  risplang menggunakan kayu lokal kelas 3 jenis kayu sengon (alba putih)  tidak ada penggantian kramik adapun penggunaan kayu kira dua kubik
            Lanjut dia kepada media ini memaparkan  rehab sekolah ini kayanya sudah sesuai dan sudah selesai dilaksanakan  adapun teknis dan kebijakan rehab sekolah semua ada dikepala sekolah , kami adalah guru tentang kewenagan rehab semuanya oleh kepala sekolah dan kami panitia tidak diberi kewenagan mengelola dana rehab, ujarnya(TIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar