Minggu, 21 November 2010

SDN II TALAGA KULON DANA BOS ATAU BOM WAKTU

SDN TALAGA KULON II DANA BOS ATAU BOM WAKTU
Majalengka
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang seharusnya memberikan dampak positif untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia ternyata menyimpan segudang cerita yang memalukan. Sudah banyak kepala sekolah yang masuk penjara akibat dana BOS yang dikorup, apakah karena jumlahnya yang menggiurkan ataukah moral pelakunya yang bobrok, tanya kenapa?
Realisasi penggunaan dana BOS yang dilakukan oleh SDN II talaga kulon yang meiliki siswa 138 dana BOS yang diterima senilai 4.532.000.sarat dengan segudang tanda tanya. Dana yang selama ini dikelola oleh pihak sekolah diduga penyimpangan, misalnya pembiayaan pemberian tranfortasi bagi siswa miskin yang seharusnya di berikan kepada siswa ternyata tidak di salurkan 14 Komponenen dana BOS yang seharusnya di realisasikan dalam tiap poinnya ternyata hanya adminitrasi belaka serta pemberian dana beasiswa miskin (BSM) yang hanya di berikan 180 ribu per sisiswa yang ada dalam kuota hal ini terjadi di SDN II talaga kulon kecamatan talaga kabupaten majalengka menganggap bahawa dana BOS adalah BOM waktu.
Menurut kepala SDN II talaga kulon Susi susilawati saat di temui di ruang kerjanya mengatakan bahwa dana bos adalah bom waktu dari sisi pemerimaan dan pengeluaran yang makin tambah rumit tiap ada program selalu di kondisikan salah satu contoh adalah buku romadhon belum lagi sekolah harus memiliki laptop
Lebih lanjut Susi susilawati menerangkan bahwa dana bantuan beasiswa miskin adalah hasil kebijakan bersama dengan musyawarah dengan komite dan orang tua siswa yang mendapatkan bantuan tersebut jadu kami lakukan pengembangan atau subsisidi silang mengingat siswa miskin yang harus di Bantu banyak sedangkan kuota yanga ada hanya 11 siswa dan di kembangklan menjadi 25 siswa karena bercermin pada tahun-tahun sebelumnya juga selalu dikembangkan kebijakan ini murni hasil musyawarah serta ada berita acaranya . “tandasnya (audin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar