Sabtu, 28 Mei 2011

PULUHAN SISWA MI GUNUNG LARANG TERPAKSA BELAJAR DI TERAS SEKOLAH

Majalengka
Kondisi sarana dan prasarana pendidikan dasar di Indonesia hingga saat ini masih memprihatinkan. Sekolah rusak di jenjang SD/ MI masih menjadi persoalan yang belum juga terpecahkan. Lantaran gedung sekolah rusak, siswa MI gunung larang kecamatan bantarujeg kabupaten majalengka , terpaksa belajar dihalaman depan kelas dengan kondisi memprihatinkan. Pengajuan bantuan kepada pemerintah tak kunjung terealisasi. “Sudah lebih dari satu tahun siswa siswi kelas II dan III serta kelas IV Belajar di luar ruangan karena sekolah yang di tempati kondisinya terkena longsor, lebih dari 12 meter tinggi longsoran dengan panjang mencapai 30 meter, kerusakan bangunan akibat kena longsor sudah berlangsung hampir satu tahun terpaksa kami dan guru memanfaatkan teras sekolah untuk kegiatan belajar mengajar karena bagaimanapun proses kegiatan harus terus bejalan meski harus di halaman depan sekolah. Demikian dikatakan M. Jamil S.pdi saat di temui
Dengan berbekal semangat yang tinggi dalam meraih prestasi pulahan siswa MI gunung larang tetap sabar meski harus belajar di teras sekolah. Pihak sekolah, lanjutnya, sudah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan perbaikan ruang kelas atau RKB ( ruang kelas baru) ke pemerintah. Namun hingga saat ini, bantuan belum juga diperoleh Menurut dia, kerusakan tersebut harus ditangani secara serius, agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan lancar. Ini akan menghambat kualitas,mutu pendidikan karena kendala sarana prasarana. Yang sangat memprihatinkan,”Mengingat kondisi darurat, maka kami harapkan pemulihan dan rehabilitasi secepatnya untuk pembangunan gedung sekolah yang ambruk dan sudah tidak layak pakai, agar siswa siswi dapat kembali mengikuti proses pendidikan seperti sedia kala lebih lanjut M . jamil menjelaskan “ gedung sekolah yang mengalami kerusakan sejak hampir satu tahun tersebut pernah diperbaiki.tapi "Tanahnya labil, sehingga sekolah ini rawan longsor menyebabkan siswa selalu kwatir ketika sedang berjalan kegiatan belajar mengajar, terutama ketika turun hujan, Ya, tempat menuntut ilmu memang selayaknya nyaman dan aman. Nyaman dalam arti setiap siswa yang belajar merasa bisa belajar dengan baik dan menyerap ilmu dengan baik. Aman, setiap siswa merasa hatinya tentram tidak terganggu dengan soal apapun. “Ujarnya” (AUDIN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar