Senin, 11 November 2013

Masa GMBI terus mengoyang pendopo, bupati siapkan masa tandingan Dua Kelompok Massa Bentrok Saat Demo di Pendopo dan DPRD



Majalengka
Sejumlah orang terluka akibat saling lempar batu dan satu kendaraan rusak akibat bentrok masa dari kelompok yang berbeda. Kedua kelompok massa melakukan aksi demo di Pendopo Gedung Negara dan Gedung DPRD Majalengka. Kelompok masa yang berdemo mendukung pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Sutrisno-Karna Sobahi berada di depan Pendopo Gedung Negara sedangkan kelompok masa yang datang dari sejumlah kabupaten/kota dan mengatasnamakan dirinya LSM Gabungan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) melakukan aksi demo di jalan Raya dan depan Kantor DPRD Majalengka.
LSM GMBI yang berasal dari berbagai kabupaten sejawa barat datang  ke Majalengka dan berorasi didepan kantor DPRD guna menuntut agar Bupati Sutrisno diproses hukum dan segera dibentuk pansus atas tuduhan pelanggaran asusila. Mereka membentangkan beberapa spanduk berisi kecaman terhadap Bupati Majalengka yang dituduhnya telah melanggar asusila. Di samping spanduk tersebut tertera Saeful Yunus Ketua GMBI Majalengka. LSM inipun terus meneriakkan agar dewan mendorong secara politis atas persoalan tersebut serta membentuk pansus.
Massa pro dan kontra Bupati Majalengka melakukan unjuk rasa dalam waktu bersamaan di depan Pendopo Majalengka Keduanya pun berhadap-hadapan dengan jarak pemisah alun-alun kota terus meneriakan dukungannya terhadap Sutrisno dan mereka menolak tanah Majalengka dikoyak-koyak oleh kelompok masa yang datang dari luar kota. Mereka menyebut terhadap kelompok GMBI sebagai penjajah karena dianggap hanya datang untuk merusak kedamaian.
Massa dari  Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) terlibat bentrok dengan massa pendukung Bupati Majalengka saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Pendopo Majalengka, Bentrokan terjadi akibat pengerusakan sejumlah kendaraan anggota GMBI saat melakukan aksi unjuk rasa oleh kelompok massa pendukung Bupati Majalengka
Terhadap 15 orang perwakilan dari GMBI, , Ketua dan Wakil Ketua DPRD Majalengka, H.Surahman, H.Zack Zakaria Iskandar serta Nasir menyebutkan akan mengkaji persoalan tersebut.
“Tadi perwakilan yang datang hanya dua orang saja yang berasal dari Majalengka, selebihnya berasal dari luar kabupaten dan kota lain.” kata dewan.(AUDIN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar