Jumat, 22 November 2013

Pengawasan Lemah, Rehabilitasi Sekolah Bermasalah


Majalengka
Dunia pendidikan saat kini terkesan sedang dimanjakan dengan banyaknya kucuran alokasi dana untuk proyek rehab gedung kelas dan sebagainya, disamping untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas para anak didik generasi bangsa juga untuk lebih menciptakan kondisi KBM yang nyaman dan aman. Begitu juga halnya dengan  beberapa Sekolah Dasar di kabupaten majalengka hal tersebut dengan adanya kucuran dana alokasi khusus tahun 2013
Minimnya pengawasan yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten majalengka  mengakibatkan sejumlah proyek rehabilitasi sekolah sarat masalah. Dari data yang dihimpun progresifjaya menunjukkan, masalah yang muncul didominasi dengan pekerjaan yang diduga tidak sesuai dengan petunjuk teknis.
Dari hasil temuan dilapangan pengerjaan rehab gedung SD diduga tidak sesuai dengan RAB. Pasalnya ada sebagian material bangunan dalam pelaksanaan rehab sekolah tersebut tidak sesuai dengan “RAB” (Rekapitulasi Anggaran Biaya) yang telah ditentukan sebagai pedoman dalam pelaksanaan rehab. "Material yang digunakan pada umumnya tidak sesuai juknis. Ada pula volume pekerjaan yang sengaja dikurangi oleh pelaksana kegiatan. hasil investigasi yang dia lakukan menemukan banyaknya material yang hanya di sulam ada pula sekolah negeri  V leweunggede Kecamatan jatiwangi  yang tidak mengganti genteng.selain itu SDN II jatisura hanya mengganti genteng dan pengecatan saja Kecamatan jatiwangi . itu juga  terjadi di SDN jatisura V
Menurut kepala sekolah SDN V leweunggede kecamatan jatiwangi Ucup suparsa S.Pd.
saat ditemui media ini mengatakan “ rehab ini disesuaikan dengan kebutuhan kami sengaja tidak mengganti genteng karena masih di anggap layak adapun genteng yang di ganti itu hanya yang pecahnya saja, karena rehab sekolah kami terpokuskan pada  perbaikan tembok dinding adapun besi yang terpasang dan tidak sampai ke bawah atau bergatung pada rahel itu memang seprti itu. “ujarnya
 (AUDIN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar