Minggu, 19 November 2017

KAMPUNG TERNAK DI KABUPATEN MAJALENGKA
MENANTI DATANGNYA AYAH ANGKAT

MAJALENGKA

Daging sapi merupakan menu makanan setiap orang karena daging sapi mengandung vitamin, protein dan karbohidrat yang sangat tinggi dan baik bagi pertumbuhan tubuh manusia. Dalam kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak stabil, daging sapi harganya  sangat mahal bahkan sebelum hari raya Idul Fitri mencapai Rp.150.000,- setiap kilogramnya. Setelah pemerintah mengimpor daging, berkurang jadi Rp. 120.000,-/kg. Dengan mahalnya daging sapi tersebut tak pelak hampir di setiap rumah makan jarang adanya menu daging sapi. Di kabupaten Majalengka  hanya 4 rumah makan yang menyediakan sedangkan yang lainnya hanya tersaji daging kambing dan ayam. Ketika ditanya rumah makan tersebut mengatakan kami sulit menjual  pasakan daging sapi dengan irisan standar. Sedangkan irisan 2 jari panjang 3 cm saja kami harus menjual seharga Rp. 10.000.-. Jadi pembeli dalam satu hari hanya laku 10 irisan sehinga banyak rugi pungkasnya. Semenjak disentralisasi alias otonomi daerah Bupati Majalengka Hj. Tuti Hayati Anwar SH (almh) buat gebrakan dengan istilah agro dan agri bisnis termaju se Jawa Barat, tetapi di nilai publik Majalengka hasilnya nihil. Sewaktu Bupati Majalengka Dr. H. Sutrisno SE. Msi yang sekarang menjelnag akhir jabatan buat gebrakan  dengan istilah kampung ternak, informasi yang didapat dilapangan, kampung ternak di dusun Pancurendang atas  Kelurahan Babakan Jawa terdapat 3 kelompok ternak diantaranya ; Mekar Mukti 1, Marga Mukti dan Marga Mukti 2, ketua kampung ternak Mekar Mukti,

Menurut Waryono "kami berternak sejak tahun 2000an dan yang diternak waktu itu hanya ayam dan kambing. Kami tertarik ternak sapi mulai tahun 2004 dan kebetulan gara-gara dari pemerintah pusat mengecek perkebunan jambu batu dan kami diberi bantuan sapi sebanyak 25 ekor. Yang sekarang jumlahnya dengan sebagian milik masyarakat mencapai 400an. Ketua Mekar Mukti "Alhamdulillah hampir setiap minggu ada permintaan.

Sementara Menurut Castra ketua kelompok ternak Warga Mekar yang memiliki anggota sebanyak 24 orang, Castra mengatakan ternak sapi pribadi di dusun Pancurendang bawah masih Kelurahan Babakan jawa ada 9 ekor dan bantuan APBN tahun 2014,-  24 ekor yang sekarang jumlahnya menjadi 58 ekor.

Castra dan Waryono keduanya hanya mengandalkan usaha ternak sapi dan mereka sangat mendambakan adanya ayah angkat atau investor yang turun tangan untuk mengembangkan ternak sapi di kampung kami.

Kepala Dinas Pertanian Ir. Wawan Gunawan MM ketika dihubungi "waktu itu didampingi Kabid ternak Ade menjelaskan di Kabupaten Majalengka terdapat 10 kecamatan pemelihara ternak sapi sebanyak 11.500 ekor, 574 sapi jantan dan 5466 sapi betina. Kami sebagai Kepala Dinas sangat mendukung antusias para peternak sapi di Majalengka sehingga Kabupaten Majalengka dinobatkan menjadi kota ternak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar