Majalengka. ONLINE
Kualitas guru bersertifikasi masih diragukan sampai saat ini. Ada penilaian, kualitas guru tersebut masih sama dengan yang belum disertifikasi. Seperti disampaikan beberapa alumni SMA di majalengka
“Kami memang diajarkan salah seorang guru yang baru disertifikasi. Salah satu guru itu mengajar bahasa Indonesia. Kami rasa, tidak ada perbedaan cara dan metode mengajarnya, baik sebelum maupun setelah disertifikasi,” ujar mul, salah seorang lulusan SMAN majalengka .
Ia menjelaskan, metode pengajaran di SMAN memang sudah berkonsep multimedia. Jadi, murid mengikuti pelajaran berdasarkan materi yang sudah disiapkan guru.
“Memang dengan konsep baru ini merasa ada peningkatan kualitas belajar. Kami jadi makin mengerti apa yang diajarkan. Hanya, perubahan dari gurunya sepertinya sama saja setelah ataupun sebelum sertifikasi,” ungkapnya.
Pengamat pendidikan, masduki menilai, seharusnya ada perbedaan cara mengajar guru antara sebelum dan setelah disertifikasi. “Jika sudah, artinya guru dipercaya dan diakui memiliki kualitas mengajar yang baik. Jadi, mereka harus mampu memperlihatkan kualitas dan perbedaannya sebagai guru bersertifikasi,” sebutnya.
Meski sudah bersertifikasi, guru masih belum menunjukkan kualitas yang baik. Ia pun menilai, ada sesuatu yang salah dalam sebuah proses pemberian sertifikasi guru itu.
“Kalau nyatanya ditemui kualitas guru yang bersertifikasi itu tidak baik, tentunya ada yang salah dengan proses sertifikasinya. Bisa saja, ada penyelewengan. Guru titipan jadi disertifikasi, padahal kualitas dan jasanya mengajar belum bisa dipertanggungjawabkan,” keluhnya.
Saat ini, sambungnya, memang pencapaian dari guru belum diperlihatkan. Kualitas SDM pun seharusnya tidak terlepas dari akhlak yang baik bagi pelaksana sertifikasi dan juga guru. “Harusnya kualitas dan jasa guru yang menentukan apakah layak disertifikasi atau tidak. Sehingga, mutu dan kualitas pendidikan yang dihasilkan juga akan baik,” jelasnya.
Salah seorang guru yang sudah disertifikasi, JK, sedikit mengakui belum adanya peningkatan kualitas guru pasca disertifikasi. ‘’Mungkin masih ada sebagian yang sudah lolos sertifikasi tapi belum menyadari banyaknya uang pemerintah yang digunakan untuk itu,’’ ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar