Rabu, 07 Desember 2011

TIGA FRAKSI DPRD MAJALENGKA TOLAK PEMBELIAN MOBIL DINAS

majalengka

Rencana pembelian kendaraan dinas baru (Mobdin) oleh Pemkab Majalengka pada tahun anggaran 2012 dinilai sebagai salah satu bentuk belum pro rakyatnya APBD Majalengka.Rencana pembelian Mobdin baru yang nilainya sekitar Rp.4,9 milyar bukan merupakan satu kebutuhan yang mendesak dan tidak bersentuhan langsung dengan public.

Pembelian Mobdin baru juga tidak sejalan dengan apa yang selama ini di dengungkan bupati Trisno,efisiensi anggaran.Kalaupun Pemkab melalui Setda Rahmat Ali menyebutkan pembelian Mobdin merupakan salah satu kebutuhan yang mendesak,maka perlu diikuti dengan pemberian informasi yang benar mengenai asset kendaraan dinas yang dimiliki Pemkab Majalengka.Hal itu ditegaskan para anggota ketiga fraksi yang secara terbuka menyatakan penolakan terhadap rencana pembelian mobil dinas baru yang belakangan juga ditentang elemen masyarakat Kota Angin.

Anggota Fraksi PPP Ali Imron Amd menegaskan,pihaknya sangat tidak sependapat dan sangat berkeberatan dengan pembelian mobil dinas baru.Pasalnya saat ini masih banyak kebutuhan masyarakat yang jauh lebih penting dan mendesak dibiayai pemerintah.”Kalau kita ke daerah banyak jalan yang rusak atau,saluran irigasi yang mestinya mendapatkan prioritas dibiayai perbaikan atau pembangunannnya,”tegasnya.

Senada di sampiakan Ir Sumpena dari Fraksi Patriot Bangsa.Menurut dia,pembelian mobil saat ini belum menjadi satu kebutuhan yang harus sudah dipenuhi.Adanya fasilitas kendaraan memang diperlukan,namun harus dilihat dan di pilah mana yang perlu di dahulukan,kenyamanan pejabat dalam bertugas atau kebutuhan rakyat yang penyediaanya langsung bersentuhan dengan kelangsungan kesejahteraan,seperti perbaikan infrastruktur jalan,”tandasnya.

Sedangkan Deden Hardian Narayanto ST dari Fraksi PKS menandaskan,sejauh ini pihaknya melihat fasilitas kendaraan dinas yang dimiliki Pemkab Majalengka sudah mencukupi.Begitu juga dengan kondisinya yang masih terhitung cukup baik.Sehingga akan lebih baik bila anggaran yang hampir 5 milyar itu dialokasikan pada pos belanja lainnya,terutama pada pos-pos yang manfaat atau dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.”Kalau Setda mengatakan itu mendesak,maka perlu dijelaskan lebih jauh mendesaknya seperti apa,”katanya.

Sementara itu Forum Peduli Lemah Cai (FPLC) Majalengka,menilai pendapat Setda Majalengka yang menyebutkan pembelian Mobdin mendesak harus dijabarkan lebih jauh.Perlu disampaikan pada public berapa sebenarnya asset Mobdin yang di miliki Pemkab Majalengka saat ini.Hal itu penting agar tidak ada kecurigaan public pada keinginan pemerintah yang akan melakukan pembelian mobil baru.”Jangan hanya bilang mendesak,mendesaknya seperti apa.Karena pada kenyataannya kendaraan dinas yang dimiliki Pemkab Majalengka masih cukup layak dan memenuhi,camat saja mobdinya sudah AVP apa masih kurang bagus,”ujar Dadang Hidayat dari FPLC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar